capter 1

0 1 0
                                    

Hai Hai semuanya selamat membaca cerita pertama aku ya....
Semoga suka sama ceritanya

Kalo ada typo maklumin ya hehe><

              **✿❀ ❀✿**

Pagi hari disuatu kamar bernuansa abu abu terdapat seorang gadis yang tengah menangis. Kamar itu terlihat sangat berantakan dan banyak buku berserakan, kaca yang pecah serta darah dilantai.

"Hiks...hiks..." isakan keluar dari mulut gadis itu. Keadaan nya juga terlihat memprihatinkan jika ada orang yang melihat nya mungkin akan merasa iba padanya.

"Ma-ma....papa...to-long " Suara itu terdengar bergetar bahkan mulai melemah. gadis itu adalah naraya yang kerap di panggil nara atau raya.

Matanya pun mulai merabun dan tiba-tiba kesadarannya pun hilang.

"Yaampun non nara!!" Teriakkan itu berasal dari ART rumahnya,Bik jinah namanya.

Bik jinah pun langsung membawa nara dan di bantu oleh supir karna sebelumnya sudah dipanggil olehnya.

Skip

Akhirnya mereka pun sampai di rumah sakit, nara pun langsung ditangani oleh dokter. Beberapa saat kemudian akhirnya dokter pun keluar dari ruangan tersebut. Melihat dokter yang keluar bik jinah pun langsung berdiri dan menanyakan keadaan nara

"Gimana keadaan nya dok?" Tanya nya.

"Keadaan nona nara sudah mulai membaik namun harus di rawat beberapa hari dahulu" Jawab dokter tersebut.

"Baik dok terimakasih banyak" Ucap bik jinah.

"Sama-sama, kalo begitu saya permisi dulu" Balas sang dokter dan pergi meninggalkan bik jinah.

Setelah kepergian dokter bik jinah pun langsung masuk ke ruang. Didalam ruangan itu terdapat seorang gadis yang tengah terduduk di brankar.

"Non udah sadar?" Tanya bik jinah dan mendekati brankar.

"Eh bik, alhamdulillah udah" Jawab nara.

"Oh iya bik papa sama mama mana?" Sambung nya lagi.

"Bapak sama ibuk masih ada acara non" Balas bik jinah,
Nara hanya ber 'oh' riya.

"Non nara mau makan?" Tanya bik jinah.

"Gk usah bik nara mau minum aja" Jawab nara.

"Tapi kan Non nara belum makan" Ucap bik jinah.

"Nara belum lapar bik." Balas nara.

"Yaudah bibi ambilin minum dulu" Bik jinah pun langsung mengambil kan minum untuk nara.

"Makasih ya bik" Ucap nara setelah menghabiskan air minumnya.

"iya Non sama-sama. Kalo gitu bibik permisi mau pulang dulu ya Non, mau ambil pakaian buat Non nara" Ujar bik jinah.

"iya bik" Balas nara.

"Yaudah kalo gitu bibik permisi pulang dulu ya non. Nanti bibik balik lagi" Bik jinah pun langsung pergi meninggalkan ruangan tersebut.dan tinggal
lah nara sendiri.

"Segitu bencinya kalian sama nara. Sampai gak mau jenguk nara" Lirih nya. Sebulir cairan bening pun jatuh mengenai pipinya.

               **✿❀ ❀✿**

Beberapa hari kemudian nara pun sudah diperbolehkan untuk pulang dan sekarang ia sedang berada di depan kediaman Abimayu. Dia pun mulai membuka pintu tersebut belum sempat menyelesaikan ucapannya ia sudah mendapatkan tamparan keras

"Assalamu'alaikum nar_"

Plak

"DARI MANA SAJA KAMU HAh!!!" Bentak kan itu berasal dari sang papa-gavin Abimayu adalah ayah dari nara.

"Pah aku_" Ucapan nara terpotong lagi oleh sang kakak.

"Alah....lo pasti habis ngejalang kan" Ucap karin_sang kakak.

"Enggak pah" Elak nara.

"ANAK KURANG AJAR MAU JADI APA KAMU HAH!!"

"Pah tapi nara gak_" Belum selesai nara menyelesaikan kalimatnya dia sudah diseret oleh gavin. Nara terus memberontak namun pada akhirnya dia pun menyerah karna tenaganya tidak bisa mengalahkan tenaga gavin.mereka pun sampai diruangan yang minim cahaya dan terlihat sangat berantakan yang sudah di pastikan itu adalah gudang. Gavin pun melemparkan tubuh nara hingga terbentur meja yang ada disana.

Brak

"Shtt....." Nara meringis kesakitan karna punggungnya terbentur meja.

Gavin pun mulai melepaskan ikat pinggang nya dan mendekati Nara yang sedang terduduk lemas. Bayangkan saja baru pulang dari rumah sakit udah di siksa lagi ok balik lagi kecerita. Gavin pun mulai mencambuk punggung Nara berkali-kali.

Chas

Ctas

"MAU JADI ANAK APA KAMU HAh!!!"

"Ampun pa..." Lirih Nara dengan mengigit bibir bawah nya karna menahan sakit.

Ctas

Ctas

Gavin tidak menghiraukan ampunan yang dilontarkan dari mulut putrinya itu dan terus saja mencambuk punggung Nara serta kaki nya.tiba-tiba ada suara yang menghentikan tindakan Gavin.

"Udah pa nanti dia bisa mati" Kalimat itu berasal dari mulut sang istri-jessi yang sedang berdiri di depan pintu gudang dan tentu nya dengan anak kesayangan nya siapa lagi kalo bukan karin. Akhirnya Gavin pun pergi meninggalkan gudang tersebut.

"Gimana rasanya enak?" Tanya karin dengan terkekeh sinis.

"Mah... To-long na-ra mah....." Ucap Nara lirih dan Terbata-bata.

Tanpa sepatah kata pun jessi pergi meninggalkan tempat itu dan di ikuti oleh karin. Entah mengapa melihat keadaan nara yang seperti itu di merasa sedikit sakit namun ego nya terlalu besar untuk tidak menolong nara.

Nara menatap kepergian sang mama dengan tatapan sendu. mengapa mama nya begitu tega melihat anak nya yang sedang membutuhkan pertolongan. Akhirnya Nara pun perlahan bangkit dan segera menuju ke kamarnya untuk beristirahat karna besok dia akan sekolah.

Skip

Pagi pun tiba cahaya masuk kedalam sela" Jendela  dan itu membuat tidur seorang gadis dia nara, terganggu akhirnya dia pun terbangun dari tidurnya dan segera menuju ke kamar mandi.

Beberapa menit dia pun keluar dari kamar mandi dan sudah rapih dengan pakaian sekolah nya. Dia pun mengambil tas nya dan langsung keluar menuju meja makan untuk sarapan. Di meja makan sudah ada ketiga keluarganya yang sedang hikmat memakan makanannya tanpa menyadari nara yang sudah duduk di sebelah sang kakak. Karin yang menyadari ada pergerakan disamping nya pun langsung menatap ke samping kirinya. Dan ya disana sudah ada nara yang sedang duduk manis disamping nya.

"Ngapain lo duduk disini?! " Kesal karin.

                      ༶•┈┈⛧┈♛

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NARAYA [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang