Part 1

1K 50 8
                                    

Disebuah mansion kini sendang duduk kaka beradik yang sedang menyantap sarapannya dengan tenang. Sang Kaka yang sudah siap dengan setelan kantornya dan sang adik yang sudah siap dengan seragam sekolahnya.

"Bagaimana dengan harimu disekolah freen?" engfa yang sangat perhatian dengan adiknya itu memulai percakapan.

"Tidak ada yang spesial,hari ku biasa" jawabnya enteng. selalu mendapat ocehan dari ketua osis sih paling ucap freen dalam hati.

"Jangan membuat onar terus freen,kamu sudah kelas 12 sebentar lagi akan lulus dan melanjutkan kuliah. Belajar yang serius agar kau bisa masuk universitas yang kau impikan sejak dulu" engfa tau persis adiknya ini. Meski freen sering berbuat onar tapi dia tidak meragukan kepintaran adiknya itu.

"Tenang saja kak, aku pasti akan lulus dan bisa masuk universitas incaranku sejak dulu" Ucap freen diiringi dengan cengiran khasnya.

"Ya sudah cepat berangkat kesekolah jangan sampai telat atau membolos. Sampai ketauan kamu membolos Kaka akan memotong uang jajanmu freen" ancam engfa kepada adiknya

"Ya udah kak, freen berangkat sekolah dulu. Kaka semangat juga kerjanya, jangan banyak lembur kak. Kaka juga harus bersenang-senang. Mencari pasangan contohnya." Ejek freen

"Kau...."
Freen langsung lari keluar sebelum engfa menyelesaikan ucapannya.

Engfa hanya mendengus kesal pada adiknya itu.  Dia akui memang sangat maniak dengan pekerjaannya. Karena dia orang yang perfeksionis tidak mau ada kesalahan dalam setiap pekerjaannya. Proyeknya pun dia kadang tinjau sendiri langsung yang mengakibatkan dia sering lembur. Mengenai mencari pasangan,engfa adalah sosok yang paling diidolakan oleh semua kalangan. Banyak yang ingin dekat dengan dia dan menjalin hubungan tetapi engfa belum menemukan seseorang yang bisa membuat hatinya berdegub dengan kencang.

"Oke sekarang waktunya berangkat ke kantor" ucap engfa setelah melihat jam yang melingkar ditangan kirinya.

Dikediaman Austin.

Author pov

"Bec, hari ini Kaka akan mulai mengajar disekolahmu" Charlotte memberi tau adik sepupunya yang sudah dia anggap seperti adik sendiri.

"Serius kak?? Waahh akhirnya" ucap Becky dengan antusiasnya.

"Iya nanti Kaka akan menggantikan sementara Miss Nam yang sedang mengambil cuti hamil." Ucap charlotte sembari mempersiapkan barang-barang yang akan dibawanya.

"Yaahh kenapa tidak ambil yang lama saja kak? Setidaknya sampai aku lulus gitu biar aku selalu punya tempat mengadu saat disekolahan." Keluh Becky setelah mendengan penuturan dari kakanya.

"Lhoo memangnya kamu kesusahan apa disekolah? Kamu dirundung disekolah itu? Ada yang jahatin kamu? Kamu ngga pernah cerita ke kakak Bec." Kini atensi Charlotte sepenuhnya kepada Becky.

Charlotte sangat menyayangi Becky. Semenjak Becky kehilangan kedua orang tuanya karena kecelakan dan akhirnya diasuh oleh orang tua Charlotte. Charlotte sudah menganggap Becky adiknya sendiri. Dia tidak mau sesuatu hal yang buruk terjadi pada adiknya itu.

"Calm kak, aku tidak dirundung ataupun ada yang jahatin aku. Cuma ada satu siswi yang setiap hari membuatku menaikan suara. Sepertinya dia kalau tidak membuat ribut denganku akan sakit-sakit badannya" keluh Becky kepada Charlotte

Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang