Paradigma kehidupan manusia Indonesia tidak lagi bersandar garuda di dada,
Mungkin sang Garuda sekarang hanya ada pada bungkus kacang,
logikan lh pada tidensial sompral karna kita hidup di atas tanah air yang harus kita beli sendiri,
Hanya bagai prosa bermuatan anumerta,
Mengandung rahim fiuneral berjanin dukma kapitalis,
Yang bagai kudeta kaum profan dalam dongeng NKRI harga MATI,
Harga diri tidak lebih mahal dari secangkir kopi,
Dan nyawa martir reformasi lewat orasisartir seharga grosir.