Sang merah putih tetap tangkas berkibar di ujung desa,
Walau terlihat lusuh menyelimuti warna,
Tetapi selalu semangat bagai semangat anak muda,
Seakan ter-senyum memandang permainan anak-anak bangsa,
Bermain dengan permainan sederhana,
Anak-anak yang tidak tahu arti luka di lutut-nya,
Tak pula mengenal sakit yang di derita,
17 Agustus 1945,
Merah putih berkibar dengan sempurna,
Dengan beribu pasukan yang siap membela,
Namun saat ini miris tersa luka lama yang terbuka membuat tangis alam semesta,
Di ujung desa merah putih berkibar dengan bangga,
Berharap anak² yang di pandang sebelah mata suatu-saat berhasil menggoncang dunia,
Kalian calon pemimpin negara,
Berkibar nya sang legenda menemani permainan kalian, suatu saat harus kalian balas dengan memberantas sang nurjana.