Selama hidup di dunia ini, aku banyak belajar. Awalnya aku mengira bahwa aku merupakan peran utama dalam dunia tipu-tipu ini. Awalnya aku mengira bahwa aku adalah poros dunia, superstar, dan akan mendapat segalanya.
Namun, seiring berjalannya waktu, dari aku anak-anak, remaja awal, remaja akhir, dan sampai hampir dewasa, aku mengerti banyak hal .
Bahwa aku bukan tokoh utama dalam suatu cerita.
Dunia tidak hanya berpusat pada aku.
Semesta itu bukan milikku.
Iya. Kenyataan itu yang harus aku terima.
Aku yang harus hidup dalam bayang-bayang dimana "Akulah yang utama." harus mengubah cara pikirku terhadap dunia. Bahwasanya, aku bukan siapa-siapa.
Pada dasarnya, aku hanya manusia. Kenyataannya seperti dan akan selalu begitu.
Aku berfikir bahwa aku akan terus menjadi pemenang, namun nyatanya aku selalu menerima kekalahan. Untuk seorang seperti aku, yang sedari dulu berfikir bahwa aku adalah tokoh utama cukup sulit untuk menerima fakta yang ada.
Dan karena itu, aku benar-benar mengerti apa arti dari hidup sesungguhnya, bukan hidup sekenanya.
Semuanya tidak akan berjalan sesuai rencana, semua tidak akan berjalan mudah begitu saja. Sama halnya ketika kita merencanakan niat baik untuk seseorang, namun kita malah di salahkan karena berniat baik.
Iya. Hukum kehidupan begitu. Dan bagiku, sekarang wajar. Bukan hal yang perlu aku bingungkan.
Apa arti dari kehidupan?
Aku juga tidak tahu. Karena menurutku hidup itu tidak memiliki arti yang spesifik. Semua tergantung bagaimana cara kita mengartikan persoalan tersebut.
Terkadang aku merasa senang, terkadang aku merasa bimbang. Terkadang aku merasa sedih, tetapi aku juga tetap tertawa. Jadi, apa arti hidup yang sebenarnya?
