Tiga hari telah berlalu, hyunjin bingung kenapa semakin hari perut hyunjin semakin besar belum seperti orang hamil sih tapi perutnya sedikit membesar.
"hemm, pengen yang manis manis tpi apa ya?"
"hemm, telepon seungmin deh mana tau bisa membantu gw."Hyunjin mengambil headphone nya dan menelepon seungmin, tapi beberapa menit telah berlalu dan seungmin gk menjawab telpon dari nya juga.
"Chi, bagaimana sih kok gak di jawab?"
"gw harus menelepon siapa lagi sih."
Oke sekarang hyunjin lagi bad mood, mood nya entah kenapa sensitif mulu.
Hyunjin harus apa supaya mood ya bagus lagi.
"huaaa, gw harus apa hiks kok mood gw naik turus sih hiks!"
***
Di sisi lain lino dan bangchan lagi mesra mesraan di taman, mereka sudah jadian gays sudah satu minggu yang lalu.
"lino kalo makan jangan belepotan dong kan wajah mu jadi belepotan semua."
"kalo gitu tolong bersihin chan."
"apapun itu untuk mu lino."
...
Lino sudah sampai di rumahnya, dan tidak ada satu orang pun yang ada.
"loh kok gw sendiri mana mereka semua?"
Lino menelusuri setiap ruangan dan semuanya sunyi tidak ada orang.
***
Hyunjin lagi menangis karena mood nya lagi naik turun dan dia juga pengen makanan manis.
Pikiran gila hyunjin kembali, dia mengambil headphone nya dan menelepon lino.
Entahlah itu cara satu satunya pikir hyunjin, padahal banyak loh nomor WhatsApp temennya di headphone nya.
...
Lino terganggu dari tidurnya gara gara headphone nya bunyi terus.
"cik, siapa sih ini nelpon gw."
Akhirnya lino mengangkat telepon itu, ada suara seseorang di seberang telepon, ya itu hyunjin.
***
Lino sudah sampai di arpatemen nya hyunjin, hyunjin yang mendengar Bell berbunyi dia langsung berlari dan membuka pintu.
Lino sudah masuk setelah hyunjin memberikan dia masuk ke arpatemen nya.
"nih yang lo pesen, oh iya lo tinggal sendiri jin di arpatemen ini."
hyunjin yang tadinya sibuk dengan makanannya langsung menoleh ke lino dengan malas.
"apaan sih nanya nanya gk jelas!"
"loh anjir gw cuman nanya kok lu marah sih, sensi amat!"
"gk usah nanya nanya gw lagi gk mood."
"oh ya udah."
Malam telah tiba lino belum kembali ke rumahnya, dia masih di arpatemen milik hyunjin.
Lino menonton televisi dan memakan snack yang sudah di sediain oleh hyunjin.
"lo gk pulang ke rumah lo."
"kalo gw males kenapa, ada masalah kah sama lo?"
Hyunjin berdechi dan langsung membuang muka nya mengarah televisi.
Sudah beberapa jam dan akhirnya ralut malam juga tapi lono masih betah aja di rumah hyunjin.
Sedangkan hyunjin sedah pulas tidur di sofa yang sedikit besar.
Lino mau pulang tapi tangan nya di jegat oleh hyunjin.
"hyunjin terbangun dan duduk di samping lino,sedangkan pemiliknya hanya diam terbengong kenapa hyunjin pikir ya.
Tanpa pikir panjang hyunjin duduk di pangkuan lino, sng pemilik terkejut dong apa lagi wajah hyunjin menghadap dia.
Hyunjin langsung menyender di bahu tegap lino dan kembali terlelap, sedangkan lino tidak bisa berbuat apa apa dia juga sudah mengantuk berat.
***
...
..
.
Maaf kan rey karna mulai hari ini rey jarang up nih cerita karena kesibukan rey di rl ya tapi jangan bosan dengan cerita ini.
Jangan lupa vote and comen
Bye di cerita berikutnya ~
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot
RandomWarning!! Cerita ini hanya sebuah oneshoot yang mungkin anda suka dan untuk yang homophobia bisa menjauh dan mencari cerita lain oke