'Aku tau apa yang kalian pikirkan. Memanfaatkan ku? Coba saja, aku ikuti permainan kalian.'
***
Berlomba-lomba para murid di kelas IPA I untuk berkenalan dan berbincang dengan Sabiru. Terkecuali dengan cowok yang duduk disamping jendela barisan paling belakang itu, ia terlihat tidak peduli dengan kedatangan Biru di kelasnya. Aneh.
"Kamu, yang disana." Panggil Biru kepada cowok itu dengan jari telunjuk yang mengarah kearah tempat cowok itu singgah.
"Gua? Kenapa?"
"Kamu mau jadi temanku?" Pertanyaan yang membuat anak-anak lain murung karena Biru tidak menghiraukan mereka dan hanya berbincang dengan cowok itu.
"Nggak. Emang apa untungnya jadi temen lo? Gak ada untungnya kan? Emang bodoh semuanya." Ciprat cowok itu yang membuat anak-anak lain kesal.
"Apaan sih Jun. Emangnya lo gak kenal siapa dia? Dia Biru, putri bungsu Tuan Gavesha Astara." Timpal Resha, ketua kelas dikelas IPA 1.
"Oh ya? Adiknya Sagara? Cih, apa pentingnya."
Melihat hal itu, Sabiru merasa kesal sekaligus senang. Kesal karena ia mengejek dirinya dan senang karena menemukan seseorang yang berbeda dari yang lainnya.
"Baik anak-anak, silahkan kembali ke tempat duduk kalian masing-masing."
***
Sagara, anak sulung dari keluarga Gavesha itu melambai kearah adiknya dengan lengkungan yang terlihat seperti bulan sabit di bibirnya.
"Kakak ngapain kesini? Ada perlu apa?" Tanya Biru dengan nada suara datar.
"Biru, gimana tadi kelasnya? Bagus nggak? Ada anak yang ganggu kamu dihari pertama ini?" Pertanyaan bertubi-tubi keluar dari bibir Sagara yang membuat Sabiru bingung harus menjawab pertanyaan yang mana terlebih dahulu.
"Kelasnya bagus, bersih. Nggak ada yang ganggu aku hari ini, semuanya baik." Jawab Biru singkat.
"Ba-"
"Tapi.. ada yang buat aku jengkel kak, namanya Arjuna Radeva. Sejak aku menginjakkan kaki ke kelas itu kayaknya cuman dia yang enggak peduli sama sekali sama kedatanganku. Beda sama yang lain yang excited banget nyambut aku ke kelas itu." Belum sempat Sagara melanjutkan kalimatnya, Sabiru telah menimpal terlebih dahulu. Inilah Sabiru, anak yang sifatnya to the point dan nggak suka menye-menye.
"Arjuna? Dia memang begitu anaknya Ru. Cuek tentang semua hal, dia junior kakak di club basket. Padahal baru saja masuk tapi skillnya sudah setara dengan coach." Jawab Sagara untuk mengurangi kejengkelan sang adik.
"Bisa ceritakan le-"
"OW SHIT! MAKSUD LO APA?" Bentak Sabiru pada cowok yang menumpahkan Jus Strawberry di cardigan merahnya. Sungguh sial Sabiru hari ini.
Cowok itu ternyata Arjuna. Anak cuek di kelasnya yang sedari tadi ia ceritakan kepada kakaknya.
"Sorry, gua gak sengaja." Singkat Arjuna seperti tidak ikhlas meminta maaf.
"Gak sengaja maksud lo?" Hembusan napas kasar keluar dari mulut Sabiru, sepertinya ia sangat jengkel dengan kelakuan Arjuna sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Arjuna
Random"Segala sesuatu dalam hidupmu adalah cerminan dari pilihan yang telah kamu buat. Jika kamu menginginkan hasil yang berbeda, buatlah pilihan yang berbeda." "Sabiru, aku percaya kamu bisa." • "Memangnya kamu tau apa? Aku sungguh tersiksa Arjuna! Sanga...