8

10.5K 794 140
                                    

"Ada lagi mas yang pengen dibantu?"

"Udah engga dek. Udah cukup. Mas berangkat dulu yaa."

"Nggih mas."

Dika salim ke mas Dafa. Dengan pake topi item dan baju dari hadiah pupuk, mas Dafa senyum manis ngasih ke Dika lesung pipinya.

Baiyuuuuuhhh mak pyar ning sawangan.

Dika atur napas. Gak nyantai banget damage nya senyum mas Dafa.

"Asalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Udah 2 hari ini Dika nginep di rumahnya Zaki. Selain juga karena Dika minta tutor ngajarin mapel di school, Dika juga ada alasan lain. Ya itu, betah disini karena jujur Dika kesengsem sama mas Dafa.

Cuma kesengsem sih yaaa...

Gak lebih. Karena mau gimana pun, titidnya Zaki is number one.

Zaki keluar rumah sambil menenteng tasnya juga tas Dika. Asli, sebenarnya Zaki udah paham sama gelagat Dika yang belakangan ini mulai gatel sama masnya. Jujur, dia gak suka. Makanya dia pagi ini mukanya asem banget kek lipetan ketek.

Manasin motor, terus ngaca dikit memastikan bahwa hari ini dia ganteng sekaligus cantik.

"Eh, Zak. Abang lu itu baliknya jam berapa ya kira-kira??" Dika iseng nanya.

"Gatau. Kenapa gak nanya?" Zaki juga balesnya sekenanya. Jangankan menatap dari spion, lirik aja engga.

Zaki kalo ngambek lucu mukanya.

"Aduuuuh lupa tadi gue tuh. Lu kan yang biasanya ikutan abang lu ke sawah kan? Jadi tau dong dia baliknya jam berapa?"

Demi dewa. Zaki pengen marah tapi sayang. Dia tarik napas, terus buang....ke kali.

"Baliknya sore. Tapi istirahat dulu biasanya pas adzan dzuhur." Zaki tetep jelasin. Meski aslinya dia sebel banget bawaannya.

"Oooohh... Berarti abang lu kalo siang makan dulu ya?"

"Engga. Senam aerobik."

"iiiiiiii serius."

Nah ini. Dika mulai bikin Zaki gak nyaman.

"Ya lagian kenapa to kamu itu kok kepo men sama mas Dafa? Kamu suka sama mas Dafa? Iya?? Mau tak bilangin kalo Dika suka sama mas Dafa? Itu to yang kamu mau???"

"Lo ngomong apaan sih??"

"Ya jelas aku ngomong fakta lah. Kan udah tau kamu itu punya aku tapi kenapa kamu malah genit sama mas Dafa?"

"Hah? Punya lo? Cih... " Dika tertawa remeh.

Wiihhh rame nih.

"Sejak kapan lo klaim kalo gue itu punya lo? Emang ada gitu rekam jejak yang bilang gitu? Gue baik sama abang lo karena gue mau balas budi karena dia juga pernah baik sama gue. Emang itu salah?"

Dika mulai tersulut emosi juga. "Ya lagian elo juga sih yang terlalu posesif seolah-olah gue itu punya lo yang padahal cuma modal ngewe doang lo seenaknya klaim kek gitu."

Dika menjeda. "Lucu lo, kids?"

Zaki pen nampol, asli. Tapi liat wajahnya Dika yang manis lucu itu rasanya kek gabisa banget Zaki bertindak melebihi batas. Berakhir cuma tertahan di tangannya yang udah mengepal.

Zaki nunjuk muka Dika pake muka yang udah merah padam. "Dasar murahan kamu!"

Anjay. Udah kek yang di pilem pilem.

Dika juga gitu, masih labil lah ya intinya. Dia akhirnya ikutan ngambek lalu ambil paksa tas dia dari tangannya Zaki. Kemudian hentakin kaki ke tanah bentar, abis tuh balik deh.

NETRAL [ BxB 🔞 ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang