Terima kasih yang udah mampir baca cerita ku
Semangatin aku dengan vote,
Kritik dan saran di komentar asal sopan☘️Happy reading☘️
Zeya menatap kagum ruangan yang ia masuki saat ini. Bisik-bisik disekitarnya tak ia hiraukan. Sungguh, ia tidak pernah lihat secara langsung bangunan megah seperti ini. Apalagi sampai menginjakkan kaki didalamnya.Ada sekitar dua belas orang bersamanya saat ini. Semua berjenis kelamin perempuan. Dan sepertinya masih seusia dengan Zeya. Entah untuk alasan apa mereka dikumpulkan.
Masa sih ada banyak orang yang gak punya identitas selain dia? Gak mungkin kan kalau mereka nyasar kayak aku? Batin Zeya bersuara.
Tak lama, tiga pria datang dan berdiri di depan mereka. Zeya yakin jika pria yang berdiri ditengah adalah yang berkuasa.
"Akan aku beritahu mengapa kalian dikumpulkan disini. Sebelumnya perkenalkan,aku adalah Duke Hazel,yang memimpin wilayah selatan kerajaan Weazel. Kalian adalah warga yang berasal dari wilayahku" Pria ditengah bersuara.
"Diantara kalian akan ada yang dikirim ke istana kerajaan Weazel setelah aku memastikan ketentuannya.Ini adalah perintah langsung dari yang mulia Deoz Alaik Weazel. Kalian tidak akan bernasib buruk, itu yang dijanjikan yang mulia Deoz" Pria yang mengaku Duke Hazel itu menjelaskan.
"Robi, atur satu persatu orang untuk menemuiku" Duke Hazel duduk di kursi yang baru saja disiapkan pelayan.
Satu persatu gadis disana maju. Zeya mendapat urutan kedua terakhir. Ia memperhatikan dengan benar apa yang ditanyakan oleh Duke itu.
Ia masih tidak mengerti, ada apa sebenarnya? Kenapa pertanyaan mereka tentang identitas diri? Apa mereka akan dipenjara karena menjadi penghuni wilayah tanpa identitas? Bagaimana ini? Zeya benar-benar resah. Bagaimana kalau dia dipenjara seumur hidup? Bagaimana cara dia pulang?
"Kau. Cepat menghadap yang mulia tuan duke" Penjaga itu memberi perintah pada Zeya.
"Duduklah, wajahmu sungguh lucu. Bukankah aku bilang bahwa kalian tidak akan bernasib buruk? " Duke Hazel tersenyum menawan. Zeya tak tahu berapa usianya, yang jelas dia terlihat tampan.
"Siapa namamu? "
"Zeya "
"Desa asal? "
"Ville"
"Kemana identitasmu? "
"Aku tidak punya"
"Hilang atau bagaimana? "
"Aku tidak punya, aku baru sebulan di sana"
"Sebelum itu kau dimana? "
Zeya mendadak resah, apa yang harus dia jawab? Dari dunia yang berbeda?
"Jawablah dengan jujur" Duke Hazel masih tersenyum.
"Aku lupa darimana aku berasal. Aku hanya ingat namaku"
"Baiklah. Kau boleh kembali"
Zeya kembali ke barisannya. Setelah semua selesai di beri pertanyaan. Duke berdiri.
"Kalian akan di antar pelayan untuk istirahat. Aku permisi" Duke Hazel melangkah keluar ruangan.
Beberapa pelayan datang dan meminta mereka untuk mengikutinya.
Pelayan meminta untuk dibagi menjadi enam kelompok dengan masing-masing dua orang. Lalu diarahkan untuk memasuki masing-masing kamar yang sudah disediakan.
Melangkah masuk, Zeya terpana dengan kamarnya. Meskipun terlihat sederhana, namun beberapa sudut memperlihatkan keindahan ukir yang khas. Dengan berbagai perabot yang klasik. Zeya tidak menyangka akan menempati kamar seperti ini tanpa harus mengeluarkan banyak uang. Kalau didunianya dulu, semua barang ini sangat bernilai harganya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ASING (On Going )
Viễn tưởngFirst my Fantasy story Zeya Zoraya, siswi kelas 12 SMA yang menjalani hari-harinya dengan biasa. Ia diajak teman-temannya mengikuti perkemahan persami yang diadakan sekolah. Daripada bosan di rumah hanya sekedar rebahan, dia memutuskan ikut. Namun...