Seeorang perempuan tengah berkutat dengan pekerjaan dapurnya. Dipagi yang cerah ini ia memasak nasi goreng, menu yang cepat dan gampang. Mencoba mencicipi rasanya, setelah dirasa pas dia mematikan kompornya. Menata nasi gorengnya dimeja makan.Setelah dirasa semua telah siap dia memanggil kedua adiknya " Faran Flora dah siap nih makanan ."
Flora sibungsu paling awal datang disusul dengan kakaknya Faran yang sepertinya masih menahan kantuk. Mereka langsung duduk memulai makan mereka, Faran yang masih mengantuk menyuapakan makananya dengan mata tertutup.
" Faran, kamu tadi malem pulang jam berapa emang ? Kenapa keliatan ngantuk banget kaya gitu " tanya Falisya melihat Faran yang terkantuk-kantuk.
" Jam 11 kak "
"Boong itu kak. Jam 2 malem baru pulang tuh bang Faran " adu Flora pada Falisya.
Faran langsung melirik Flora dengan tatapan tajamnya yang hanya ditanggapi Flora dengan ekspresi masa bodonya.
"Bener Faran ?" Tanya Falisya menunggu jawaban Faran.
Faran menggaruk kepalanya walaupun tidak gatal " Bener kak ".
"Kemana kamu baru pulang jam 2 pagi ? Sparing tinju lagi ? Kamu kan kakak dah bilang kakak ngga setuju kamu ikut kayak gituan ".
" Lumayan kak, ada duitnya ".
Falisya menghela napasnya. Faran memang menyukai olahraga tinju itu. Dari kecil Faran sudah belajar ilmu beladiri, dia bahkan sudah sabuk hitam taekwondo. Tidak heran dia selalu menang dalam pertandingan tinju. Namun Falisya tetap tidak suka.
" Kakak masih bisa biayain kamu "
" Tapi Faran juga pengin nyari sendiri kak "
" Faran kamu tahu kan, itu bahaya. Gimana kalo kamu luka atau kamu cedera hah ? "
" Kakak tenang aja kak, aku menang terus kak"
" Bukan perkara menang Faran, tapi kakak khawatir sama kamu. Kamu ngerti ngga sih . Uang bisa dicari. Kakak masih kerja Faran"
" Terus aku harus diem aja gitu, liat kakak kecapean kerja di dua tiga tempat. Aku tuh cowok disini kak aku ngerasa bersalah liat kakak kerja kaya gitu. Ngerasa ngga berguna tuh kak sebagai anak cowok satu-satunya dikeluarga ini".
Semua dimeja makan tersebut terdiam dengan ucapan itu. Faran kesal dengan keadaan dikeluarganya, tentang dirinya yang tidak bisa apa- apa. Dia berdiri meninggalkan meja makan emosinya sekarang benar- benar tinggi.
" Kak, Flo berangkat dulu ya " hanya dijawabi anggukan oleh Falisya.
Apa dirinya salah, dia hanya khawatir dengan keadaan adiknya. Kalau saja keluraganya tidak berantakan seperti ini. Orangtuanya masih bersama tidak mungkin nasibnya seperti ini.
Flashback on
" Happy birthday to you " alunan lagu ulang tahun yang dinyanyikan kedua adiknya Faran dan Flora sambil memegang kue dengan lilin berangka 18 tahun membuat Falisya kaget.
Dirinya terkejut dan terharu menerima kejutan dari kedua adiknya. Dirinya sebenarnya lupa dengan hari ulang tahunnya karena sibuk mempersiapkan Ujian Akhir Sekolahnya.
" Selamat ulang tahun kakak" ucap Flo dengan tulus. " Ayo tiup lilinnya kak ".
" Heh bentar dulu, make wish dulu dong " ucap Faran mencegah Falisya meniup lilinnya.
Falisya memejamkan matanya dan merafal doa yang diinginkannya. Setelah memanjatkan doanya dia bersiap untuk meniup lilin ulang tahunnya.
" Kamu kira aku ngga tahu, kelakuaan kamu mas diluar hah !!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET HOME
RandomTentang dendam seorang anak perempuan kepada perselingkuhan ayahnya sehingga di membalaskan dendam pada anak selingkuhanya.