1

51 4 3
                                    

🐾 Selamat Membaca-!! 🐾

“Echanie!!”

“Iya, ma! Sebentar!”

Tak lama kemudian muncul seorang pemuda bertubuh sedikit pendek dengan raut wajah malasnya dari arah tangga.

“Echan, mama boleh minta tolong gak?” Tanya sang mama dengan nada lembutnya.

“Minta tolong apa, ma?” Tanya balik Haechan dengan wajah malasnya.

“Ini, tolong anterin bolunya ke tetangga baru kita yang ada depan ya, Chan”

“Kenapa harus Echan sih, ma? Kenapa gak Chenle aja yang nganterin?” Protes Haechan kepada sang mama.

“Adekmu kan lagi belajar, Chan. Jadi mama minta tolong sama kamu buat nganterin ini ke tetangga depan”

“Iya deh iya”. “Sini mana bolunya biar Echan anterin” Lanjutnya.

“Ini, Hati-hati bawanya ya, Chan” Ucap sang mama memberikan sekotak kue bolu kepada Haechan. “Jangan sambil lari bawanya nanti jatuh!” Lanjutnya.

“Iya ma iya!!” Jawab Haechan dengan nada kesal.

Wanita paruh baya itu terkekeh kecil mendengarnya “Ya sudah sana tapi habis itu langsung pulang ya, Chan. Jangan keluyuran sudah malem soalnya.”

“Iya mamaaaaa”





“Makasih ya nak Haechan bolunya” Ucap Tetangga baru Haechan dengan senyum ramah.

“Iya tante, sama-sama” Balas Haechan dengan senyum manisnya.

Setelah mengantarkan bolu kepada tetangga barunya dia langsung berbalik arah menuju kerumahnya. Di saat haechan akan menyebrang jalan terdapat sebuah mobil yang berjalan dengan kecepatan di atas rata-rata kearahnya dan tanpa sempat menghindar.....

BRAKK!!

Terjadilah kecelakaan yang membuat tubuh Haechan terpental jauh dan darahpun mengalir dimana-mana serta rasa sakit yang menjalar luar biasa di sekujur tubuhnya. Dan semua orang berdatang untuk melihat kecelakaan itu terutama mama Haechan dan adeknya Chenle.

“ECHAN!/ABANG!” Teriak keduanya bersamaan.

“Hiks Echan bangun hiks jangan tinggalin mama, Chan” Ucap Sang mama tersedu-sedu dengan memangku tubuh Haechan yang telah belumuran darah.

“Abang! Jangan tinggalin gue bang! Hiks hiks!” Ucap Chenle dengan menangis histeris.

“Ma-mama, Che-Chenle, Echan pamit pergi ya. Ma-maaf ka-kalau Echan suka bu-buat kalian kesel, Ec-Echan minta ma-maaf” Ucap Haechan dengan terbata-bata dan seketika kesadaran Haechan menghilang.

“GAK! ABANG! AYO BANGUN BANG HIKS.. HIKS! ABANG JANGAN TINGGALIN CHENLE BANG! HIKS... HIKS!” Ucap Chenle dengan menggoyangkan tubuh kaku Haechan berkali-kali.

“Echan! Hiks.. Hiks kenapa kamu ninggalin mama, Chan?! Hiks.. Hiks” Ucap sang mama dengan menangis sejadi-jadi dengan memeluk tubuh kaku sang anak sulungnya.





“Shh..”

Ringisan kecil terdengar dari mulut seorang pemuda yang kini terbaring di atas brankar. Ia mencoba membuka mata perlahan untuk menyesuaikan cahaya di tempat itu.

“Eh tunggu, ini gue dimana?” Ucap Haechan dengan bingun dan menatap sekeliling ruangan berwarna putih itu. “Apa jangan-jangan gue lagi di surga nih? Tapi kok ni ruangan mirip rumah sakit sih?”.

Ceklek!

Terdengan suara pintu yang di buka dan terdapat sosok pria berjas putih masuk dan menghampiri dirinya yang membuat Haechan berpikir bawah pria di depan dia merupakan malaikat yang dapat untuk menjemputnya.

“Anda sudah sadar, tuan muda? Apakah ada yang sakit?” Tanya pria berjas putih itu yang membuat Haechan kebingungan.

“Apakah anda seorang malaikat yang akan menjemput saya?” Tanya Haechan dengan raut wajah polosnya yang membuat pria berjas putih di depannya terkekeh kecil.

“Saya dokter bukan malaikat, tuan muda”

“Oh, doket ternyata” Ucap Haechan dengan menganggukan kepalanya namun ia terdiam sesaat dan seketika...

“Tunggu-tunggu.... JADI GUE MASIH HIDUP DONG?!?!” Ucap Haechan dengan heboh.

“Iya tuan muda, anda masih hidup” Ujar dokter tersebut yang bernama Choi Siwon.

Tak lama terdengar suara pintu yang di buka oleh seorang wanita paruh baya.

Ceklek!

Wanita itu terkejut karena melihat tuan mudanya sudah tersadar.

“Tuan muda Seo sudah bangun? Tuan muda Seo baik-baik saja kan?” Tanya wanita itu dengan memegang tangan Haechan dengan lembut dan hangat.

“Maaf, Anda siapa? Dan siapa itu tuan muda Seo?” Tanya Haechan dengan raut wajah bingung yang membuat wanita paruh baya itu terkejut.

“Tuan muda Seo tidak kenal dengan bibi?” Tanya wanita itu yang membuat Haechan menggelengkan kepala dan menatap wajah dokter Choi Siwon atau dokter Choi.

“Tuan muda itu namanya Seo Haechan anak ke-empat dari tuan Seo Johnny dan tuan Ten Lee. Sedangkan, saya Bibi Han yang selalu menjaga tuan muda Seo sendari kecil. Apakah tuan muda Seo tidak ingat dengan bibi?”

“Maaf, tapi marga saya bukan Seo tapi Lee dan nama orang tua saya bukan Seo Johnny dan Ten Lee tapi Lee Donghae dan Kim Taeyeon” Ucap Haechan dengan menjelaskan.

“Dokter Choi, ada apa ini? Kenapa tuan muda Seo jadi berubah?” Tanya bibi Han yang membuat Haechan menatap heran wajah bibi Han.

Berubah? Emang gue eren yang bisa berubah jadi titan? ” Ucap Haechan dalam hati.

AKHH!!

Haechan berteriak dengan keras karena tiba-tiba ia merasakan sakit di kepalanya, sekelebat ingatan mulai memaksa masuk ke dalam kepalanya dengan cepat seperti sebuah film, Haechan yang tak bisa lagi menahan rasa sakitnya pun kehilangan kesadarannya.

......................................................

#TBC
Note : Sorry pren kalo banyak typo.
Jangan lupa Follow, Vote and Komen ya!!!!

•📍Purworejo, Jawa Tengah
• Sabtu, 27 Mei 2023
• 11.40 PM

THANKS YOU♡-!!!

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 21, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Transmigrasi Haechan [Ver. Boylove]Where stories live. Discover now