HAPPY READING ♡
Jika ada kesalahan kata atau ketikan, mohon di koreksi melalu kolom komentar🙏
Aku tahu, kamu lahir dari
Cantik utuh cahaya rembulan
Sedang aku dari badai marah riuh yang berisik
Juga banyak hal hal yang sedih
-Sal PriadiAku tahu, kamu tumbuh dari
Keras kasar sebuah kerutan
Sedang aku dari pilu, aman yang ternyata palsu
Juga semua yang terlalu baik
-Nadin AmizahSebagai manusia, kita tidak bisa memilih untuk memiliki hidup seperti apa. Sebagian manusia mungkin terlahir dari keluarga kaya, bahagia atau bahkan utuh. Namun, sebagian manusia juga terlahir dari keluarga kurang mampu, hancur, atau bahkan menyeramkan. Dapat terlahir dari keluarga utuh, dimana tangki kasih sayang selalu terisi penuh adalah suatu anugrah yang patut disyukur. Namun, terlahir dari keluarga yang tidak dapat memenuhi tangki kasih sayang tersebut, bukanlah menjadi alasan untuk menyerah.
Kelas XII adalah kelas tersibuk. Semua siswa kelas XII sibuk mempersiapkan diri untuk ujian praktek, ujian akhir sekolah, atau bahkan persiapan ujian masuk perguruan tinggi. Setiap hari terasa sangat melelahkan, tetapi mau tidak mau harus tetap di laksanakan. SMAN Nusa akan mengadakan pergelaran pentas seni tari pada bulan november. Dimana semua anak kelas XII wajib mengikutinya. Karena, pergelaran pentas seni tersebut merupakan pengambilan nilai akhir ujian praktek bagi mereka. Membuat semua anak kelas XII sibuk latihan nari untuk perisiapan diri. Ditambah lagi, hanya tersisa 2 bulan lagi menuju bulan November.
"Guys, jangan lupa nanti pulang sekolah kita latihan nari," teriak seorang lelaki yang merupakan ketua kelas 12A
"Huhhh, males banget," ucap seorang siswi dengan rambut sebahu. Namanya layla Nazwa, dia anak yang sangat cerewet.
Biasanya, anak cerewet akan diberikan seorang teman yang pendiam.
"Nanti kamu mau pulang dulu atau langsung pergi latihan?," tanya layla sembari menepuk pundak gadis yang sedang asik membaca buku.
"Langsung pergi latihan," jawab gadis tersebut. Namanya Gianina Elena, anak-anak biasanya memanggilnya Gia.
"Sipp, nanti ganti bajunya bareng ya," teriak layla meninggalkan Gia.
Gia hanya tersenyum tipis pertanda bahwa ia setuju.
Bel pulangpun berbunyi. Semua siswa merapikan barang barangnya dan memasukkannya kedalam tas. Ada yang bersiap siap untuk tancap gas langsung pulang, ada juga yang tinggal di sekolah karena males untuk pulang atau karena rumah mereka jauh.
Layla dan Gia berjalan keluar kelas sembari menenteng tote bag yang berisikan baju ganti mereka. Di tengah asiknya candaan mereka, terlihat seorang lelaki berdiri tepat di depan halaman kelas 12A.
"Kamu duluan aja, nanti aku nyusul. Oh iya nitip ini ya," ucap Gia sembari menggantungkan tote bag miliknya ke tangan Layla. Layla hanya tersenyum tipis saat melihat Gia berlari tipis kearah lelaki tersebut.
"Ada apa?," ujar Gia sembari memberikan senyum tipis kepada lelaki yang sudah menunggunya dibawah pohon kecil depan kelasnya.
"Kamu nggak pulang?," tanya lelaki tersebut. Ia bernama Agha Cakra Daneswara, merupakan anak kelas 12B. Teman temannya biasa nya memangginya Cakra.
"Nggak, aku langsung pergi latihan dari sekolah," ujar Gia sembari menggelengkan kepalanya.
"Okee, yang semangat latihannya. Jangan lupa makan," ucap Cakra sembari menyodorkan susu strawberry kotak ke arah Gia.
"Makasii," ujar Gia sembari mengambil susu strawberry tersebut dan melangkah meninggalkan Cakra diiringi lambaian tangan.
Cakra hanya tersenyum tipis melihat hal tersebut.
To be continue

KAMU SEDANG MEMBACA
Old Tree
Teen Fiction"Aku melihatmu, seperti pohon tua yang akarnya mencengkeram bumi. Menjaga orang orang di bawah rindangnya." -Gianina elena- "as beautiful as the moon at night and shining like a star describes you who is always in my mind." -Agha Syaron Daneswara- "...