"Kudengar kau akan pindah ke seoul?"
Suara itu menyentak rose, kim seokjin berdiri dihadapannya tidak lupa dengan se kuntung rokok yang selalu terselip ditangan kanannya.
Sempat terdiam beberapa detik, akhirnya rose menjawab"Tahu darimana?"
"Aku penggemar terberat mu, kau lupa?"
Rose tersenyum kalimat itu terdengar sangat manis di telinganya hanya saja rose tidak ingin menjadi naif dan mempercayai omongan buaya.
"Dimana jisoo? Biasanya dia selalu menempel padamu?" Tanya rose
Bola mata penuh kerinduan itu bergulir menatap sang wanita "Apa ini? Haruskah kau menanyakan orang yang tidak ada disini?"
"Oppa-"
"Yayaya, dia ada dirumah"
"Jaga dia"
Seokjin menghembuskan nafasnya rokok yang sedari tadi ia hisap dibuang begitu saja, dan beralih menatap sang pujaan hati yang telah lama singgah dihatinya.
"Apa ini akhir dari keputusanmu chaeyeong?" Tanya seokjin langsung.
Mereka tengah berada di taman kecil taman kecil yang terletak di kota Busan, keduanya sama-sama berdiri menatap senja yang mulai menggelap.
"Ya, hubungan kita tidak sehat"
"Kenapa Baru sekarang? Kau tahu aku benar-benar mencintaimu rose?!"
"Aku tidak punya pilihan lain seokjin! Kau pria beristri!"
Roseanne park yang sering terlihat ceria itu kini terlihat kacau dengan keputusan yang ia buat sendiri, tangannya meremas kuat tas Selempang nya sendiri untuk menahan rasa sakit didalam hatinya.
Ya seokjin adalah pria yang telah beristri dia akan lebih sangat terhormat jika meninggalkan seokjin walaupun itu sudah terlambat, setidaknya rose sudah sadar bahwa hubungannya bersama seokjin salah.
"Begitu ya" senyum kecut ia berikan pada rose.
"Ternyata memang aku yang salah seharusnya aku tidak menerima perjodohan antara aku dan jisoo seharusnya sekarang kau yang menjadi istriku, aku minta maaf rose aku minta maaf!" Ia menarik tubuh rose untuk ia peluk, pelukan yang masih sama hangat nya seperti yang sudah-sudah.
Rose membalas pelukan seokjin "Aku juga minta maaf, kita selesai disini saja seokjin"
[]
Rose merentangkan kedua tangannya yang terasa pegal ia melirik jam yang sudah menunjukan pukul setengah dua belas, itu artinya sebentar lagi waktunya istirahat.
Ini sudah satu tahun lamanya semenjak perpisahannya bersama seokjin ia tidak pernah lagi mendengar kabar dari pria itu begitu juga dengan dirinya yang sama sekali tidak ada niatan untuk memberi kabar apapun pada seokjin.