1

616 80 11
                                    

Pair : Sasuke Uchiha & Haruno Sakura.
Disclaimer © Masashi Kishimoto





Rate : T for M

"Satu—"

"Dua—"

Klotak!

"Tiga—ini telur yang terakhir!" seru Tayuya.

Tayuya melempar keras telur itu ke arah sang gadis berambut lavender yang terduduk pasrah dirinya di kelilingi 4 siswi yang berseragam sama dengannya.

"OMG! Kau semakin cantik kalau di lihat dari atas." puji Sara sembari menaburkan tepung di atas kepalanya.

"TADAA!" teriak meriah mereka dengan bersamaan di sertai suara tepukan tangan.

"Aku tahu ini bukan ulang tahunmu, tapi kami sangat baik hati bukan? merayakannya untukmu?" Ucap Tayuya sedikit menundukkan tubuhnya menyengir menatap gadis di depannya.

"Kau selalu melakukan hal bodoh yang sama sampai bosan mengurus hama j*l*ang kecil sepertimu." Lanjut Tayuya sedikit keras mencengkram dagu gadis itu.

"Hyu-ga..Hina-ta." eja Shion membaca nametag yang bersangkut di seragamnya. "Poor girl..sangat miris dia tidak di anggap di keluarganya bahkan di sini pun sama, sama-sama tak di anggap~" Shion agak menunjukkan muka belas kasihan untuk Hinata.

"Kau tidak perlu kasihan padanya, itu sudah menjadi nasibnya menjadi aib." sarkas Sara sambil memotret ponsel berlogo apple kesayangan.

"Kalau aku jadi kau..sudah pasti aku bergantung diri di pohon toge hahaha." ledek Tayuya membuat teman-teman ikut tertawa.

Hinata sendiri hanya terdiam tanpa mengeluarkan suara. tubuhnya gemetar dengan keadaannya yang sudah kotor, amis, lengket di penuhi telur dengan campuran tepung. tapi sudah biasa ia di perlakukan begini.

Kemarin-kemarin bekas air pel lantai, Hari ini berbeda menggunakan bahan-bahan adonan kue.

Dia diam bukan berarti terima di perlakukan begini oleh semua orang tapi ia juga tidak bisa melawan orang yang menindas dirinya.

Bukan karna ia takut, tapi karna—

Ia ingin menarik perhatian seseorang, seseorang yang dikaguminya dari taman kanak-kanak. Seseorang itu selalu melindunginya ketika dirinya selalu di jahil oleh anak-anak lain.

Tapi itu dulu..sekarang tidak lagi.

Hinata terus mempertanyakan itu dalam benaknya. kenapa dia tidak memperhatikannya lagi semenjak beranjak dewasa?

Apa karna bosan padanya? entahlah ia tidak tahu kenapa pangeran itu mengabaikan dirinya, itu akan terjawab di chapter sekian.

Pangeran.

Pangerannya, ia selalu menyebut lelaki itu sebagai pangeranya. Untuk mendapatkan perhatian sang pangeran kembali ia rela melakukan segala cara.

Terdengar sangat bodoh.. yeah, memang.

Memang itu lah dirinya.

Hinata terbenam di pikirannya sendiri tidak mendengar cemoohan ke-empat gadis bar-bar itu. ketika mengingat pangerannya, pujaan hatinya, pahlawannya itu hatinya selalu menghangat dan berdebar tak karuan.

The Drama! [Sasusaku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang