M O N E Y 01

341 29 25
                                    

Jeon Jungkook as Jacob Rockerfeller

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeon Jungkook as Jacob Rockerfeller





Jacob yang istimewa.

Jacob yang sempurna.

Seorang old money yang memiliki kekayaan tanpa batas. Pria yang bisa menguasai segalanya berkat kekuatan dari sebuah harta. Uang seakan menjadi mantra baginya untuk menaklukan banyak hal. Kehidupan, perkara dan bahkan kesedihan. Jacob si pemilik segalanya berlagak bagaikan Tuhan yang congkak dan tamak. Selama uang yang dimiliki terus melingkupi setiap lapis auranya seperti sihir, Jacob tidak akan jatuh dalam kubangan duka yang membuatnya menderita.

Setidaknya, begitulah yang ia pikirkan selama ini.

Di malam yang dipenuhi kerlip cahaya, pria itu menaiki limosin menuju restoran megah yang sudah ia sewa untuk malam ini. Segelas whiskey scotch berjenis langka menemani perjalanannya. Pria berkarisma dengan harum tubuh mahal itu tampak menawan dengan jas hitam dan rambut bermodel slicked back. Senyum tipis bermain di wajahnya yang selama ini selalu terlihat angkuh dengan dagu terangkat.

Sejurus kemudian, Jacob sampai di tempat tujuan dengan dikawal oleh banyak bodyguard. Tidak butuh waktu lama baginya untuk keluar dari limosin setelah salah satu pengawalnya membukakan pintu. Ia berjalan dengan aura kuat yang mengundang perhatian. Kedatangannya bagaikan malaikat yang turun dari langit. Pejalan kaki yang berkeliaran di sekitar trotoar bahkan terpaku hanya untuk melihat Jacob yang berjalan memasuki sebuah gedung.

"Siapkan menu tambahan kesukaannya, jangan sampai ada yang terlewat."

Jacob berkata pada salah satu pengawal yang membantunya membuka mantel. Pengawal tersebut mengangguk lantas segera memberitahu rekannya yang lain agar perintah tersebut bisa segera disampaikan pada pihak restoran. Setelah naik menuju lantai paling atas, Jacob disambut oleh mewahnya dekorasi restoran yang sengaja dibuat meriah atas permintaannya malam ini.

Di tengah ruangan dengan desain interior yang menakjubkan, terdapat dinner table lengkap dengan hidangan mewah dan lilin yang menyala. Jacob segera menghampiri meja tersebut lantas duduk di salah satu kursi yang tersedia. Pria itu kembali tersenyum seiring dengan para pengawal yang berjaga di setiap sudut. Sejurus kemudian, Jacob mengeluarkan ponselnya. Lantas kembali membaca pesan yang terakhir kali ia terima.

Jauhkan aku dari keamananmu yang super ketat. Biarkan aku datang sendirian malam ini.

Sebagai pria kaya raya dengan pengaruh yang tinggi, sejauh ini orang-orang menganggap Jacob sebagai sosok sempurna tanpa cela sedikit pun. Padahal selama ini, ia memiliki satu kelemahan. Siapa pun tidak akan percaya jika Jacob adalah penganut komitmen yang baik dalam sebuah hubungan. Di balik sikapnya yang terlihat dingin dan angkuh, pria itu bisa merasakan jatuh cinta dan setia pada satu wanita.

Allison Grant.

Wanita berambut panjang dengan warna cokelat gelap. Memiliki iris gelap yang begitu mirip dengan warna rambutnya. Wanita cerdas dan periang. Wanita yang berhasil mewarnai hidup Jacob selama ini. Warna yang semula begitu kelam dengan dominasi abu-abu. Allison adalah satu-satunya wanita yang berhasil menembus titik rentan Jacob di balik sikap congkaknya yang berlebihan.

Hari ini mereka akan merayakan hubungan yang sudah berjalan selama tiga tahun.

Dinner romantis seakan menjadi tradisi mereka untuk merayakan hari jadi setiap tahun. Terakhir kali, mereka merayakannya di sebuah kedai kopi. Jacob bahkan sudi mendatangi tempat tersebut dan berlagak seperti orang kelas menengah pada umumnya. Meski sesekali pria itu merasa resah karena keramaian yang membuatnya tidak nyaman. Namun senyum ceria Allison selalu berhasil menyalurkan ketenangan. Maka di tahun ini, Jacob ingin melihat senyum itu lagi di tengah dinner romantis yang dibuat atas keinginannya.

Sepertinya Allison terlambat.

Sudah lebih dari setengah jam Jacob duduk dan menunggu. Hidangan yang tersedia bahkan kembali dibawa oleh pihak restoran karena mulai dingin. Jacob benci menyantap makanan yang kurang fresh karena terlalu lama tersimpan di meja. Berkali-kali pria itu mengecek ponselnya untuk menghubungi Allison, namun wanita itu sama sekali tidak mengangkatnya. Hingga waktu terus berlalu, mengiringi setiap detik yang membuat Jacob merasa terbakar.

Malam itu, Allison sama sekali tidak datang. []

Dark Series : Money ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang