bab 8. Dirty 2.

9.5K 599 10
                                    

Sagara memejamkan matanya erat erat saat milik Jeffrey menumbuk tepat di titik sensitifnya.

Pria itu melenguh pelan kala jemari pria yang sedang menggagahinya memelintir pucuk dadanya

"Ahhghhh.."

"Desahanmu akan menjadi pengganti musik favorit ku mulai sekarang.."

Jeffrey menarik lengan Sagara hingga punggung pria itu menempel dengan dada bidangnya, mengarahkan wajah Sagara untuk menatap kaca full body yang terpasang bersebrangan dengan ranjang yang mereka tempati.

"Ah.. lihatlah.. wajahmu yang menggoda itu.."

Sagara memejamkan matanya. tidak mampu melihat kondisi tubuhnya yang lemas karena sentuhan pria itu.

"Nghh.."

"Buka matamu"

Jeffrey mengecupi tengkuk dan cuping telinga Sagara, pria itu terpaksa membuka mata.

Rasanya dirinya ingin menenggelamkan seluruh badannya di lumpur, malu sekali!

Jeffrey, bos yang dia anggap aneh, gila, dan sebagainya kini tengah menggagahinya dan dia pun menikmati sentuhan pria itu. Sial!

"Ahhh..."

"Lihat.. wajah itu yang selalu menggoda ku saat di kantor, bibir yang selalu menyumpah serapahiku yang kini mendesah keenakan.."

Telapak tangan kanan Jeffrey bergerak memukul dan meremas pantat sintal milik Sagara.

"Aahh.. ohh.."

"Bongkahan seksi ini.. yang selalu ada di pikiranku kini menelan habis penisku.."

Wajah Sagara memerah menahan malu juga menahan letupan gairah mendengar ucapan kotor dari mulut pria itu.

Jeffrey mendekat, menolehkan wajah Sagara dan mencium bibirnya

"Shhh.. desahkan namaku!"

"Ahh b-boss"

"Namaku, Sagara!" Jeffrey menumbuk keras hingga tubuh Sagara tersentak membuat pria itu langsung berteriak kenikmatan

"AHHH!!! Jeff!! Ohh yaasshh!!"

Jeffrey mencengkram pinggul Sagara saat dirasa pria itu akan jatuh, terus menumbuk di titik yang sama.

"Ohh astaga!!!"
"Ah ahh ahhh!!"

"Aku keluar" Jeffrey berbisik berikut menjilat cuping telinga Sagara, membuat pria itu merinding sekujur tubuh

"Ahh- aku j-jugaa"

Dalam tiga hentakan terakhir Jeffrey melesakkan penisnya dalam dalam membuat seluruh lahar panasnya tertampung di lubang Sagara, dan langsung memeluk tubuh yang lebih muda.

"AHHH!!" Sagara memuntahkan cairannya diatas seprei putih yang kini tidak berbentuk.

Jeffrey merubah posisi menjadi menyamping, dengan Sagara yang masih berada didalam pelukannya. Tak membiarkan jarak se inci pun di antara mereka.

Sagara mengatur nafasnya, sedangkan Jeffrey masih belum melepaskan tautan mereka.

"Hhgg.. l-lepaskan"

Jeffrey menciumi tengkuk yang lebih muda, sesekali menghirup bau shampo pria itu.

"Biarkan di dalam"

"Tidak nyaman!"

"Biarkan atau aku akan menggempur mu di bawah shower sekarang juga?"

"Dasar pemaksa!"

Sagara langsung terdiam, pria itu menutup matanya kelelahan, matanya terbuka sesaat melihat jam di atas narkas.

THE BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang