Frustrasi

234 24 2
                                    

" Baguslah! ". P'Zee tersenyum lebar dan ekspresinya terang. " Kita bisa memakai tempat ini sendiri " tambahnya, dan ada kilau nakal di matanya.

" Mhm ", jawab Nunew singkat.

Senyum lebar P'Zee memudar perlahan karena melihat kurangnya antusiasme dari Nunew. Dia menggaruk lehernya dan melihat pacarnya dengan rasa bersalah. " Kamu yakin aku nggak mengganggumu? ". P'Zee mengernyit. " Kalau kamu terlalu sibuk, aku bisa meninggalkan makanan di sini dan kembali. Jika kamu mau ". P'Zee dengan lembut melambaikan kantong plastik yang berisi makanan siap saji yang dibelinya di meja antara mereka berdua.

Saat mata Nunew memindai semua makanan yang dibawa P'Zee bersamanya, dia merasakan raungan di perutnya. Dia tidak ingin menyentuhnya. Dia bahkan tidak ingin berpikir tentang bagaimana tampilan perutnya nanti setelah dia makan semua itu. Tetapi Nunew tidak akan membuat phi nya merasa seperti dia melakukan sesuatu yang salah (ketika dia jelas tidak melakukannya) dan tidak akan mengabaikan usaha P'Zee untuk membuat malam itu menyenangkan bagi mereka berdua.

Nunew menggelengkan kepalanya dan menepuk bahu P'Zee dengan ringan. " Nggak. Aku nggak sibuk. Kalau aku memang sibuk, aku nggak akan menyuruhmu untuk datang ". Nunew berharap senyumnya yang menentramkan cukup meyakinkan.

Jujur, Nunew tidak ingin P'Zee pergi. Bukan salah P'Zee karena Nunew mulai panik karena makanan dan tubuhnya.

Dia mengambil kantong plastik dari tangan P'Zee dan berbalik, langsung berjalan ke dapur. Kantong itu terasa berat dalam cengkeraman Nunew, tetapi bukan karena beratnya. Itu karena kesadarannya harus mengkonsumsi isinya segera.

P'Zee berdiri di tempatnya di dekat pintu, tidak bergerak. Matanya dipenuhi dengan kekhawatiran saat mengikuti pergerakan Nunew di sekitar apartemen. Dia curiga ada sesuatu yang tidak beres dengan kekasihnya itu.

" Kenapa kamu masih berdiri di sana seperti orang aneh? Ayo makan! ". Nunew memanggil dari dapur, suaranya terdengar lebih ringan dari sebelumnya, dan itu adalah hal yang akhirnya membuat P'Zee keluar dari pikirannya. Mungkin aku hanya membayangkan hal yang tidak-tidak, pikirnya.

Mereka mengambil semua makanan dari kantong kresek, meletakkannya di piring, dan kemudian berjalan kembali ke ruang tamu bersama-sama. James benci ketika Nunew membuat kekacauan jadi ia mencoba yang terbaik untuk menjaga ruangan mereka bersama sebersih mungkin agar tidak menimbulkan masalah. Itu berarti 'mangkuk kertas yang terdapat minyak di dalamnya tidak diperbolehkan di ruang tamu'.

Saat mereka berdua duduk di sofa, P'Zee segera makan Pad Thai nya (yang menurut Nunew terlalu banyak dari biasanya), sebuah dengungan puas meninggalkan bibirnya segera setelah dia merasakan gigitan pertama. Nunew - di sisi lain, hanya menatapnya seolah-olah makanan itu akan menggigitnya jika dia membawanya terlalu dekat ke mulutnya. Dia mengaduk dengan sumpitnya, tidak benar-benar memakannya. Hanya bermain dengan kayu panjang tersebut.

Tapi P'Zee dengan cepat menyadarinya.

" Kamu nggak suka, Nu? "

Nunew menggelengkan kepalanya perlahan. " Nggak, bukan itu. Aku rasa aku nggak terlalu lapar, mungkin cuma pikiranku aja, haha ", jawabnya, dengan tawa aneh tanpa melihat mata P'Zee, tenggorokannya terasa kering. " Um.. ngomong-ngomong, ada apa dengan P'Max? Kemarin aku melihatnya berdebat dengan James ". Nunew berusaha keras dengan mencoba mengalihkan pembicaraan dari makanan ke hal lain secepat mungkin.

P'Zee memandang Nunew sejenak. " Ya, James mengirimkan pesan ingin bertemu tiba-tiba. Mungkin karena itu dia sekarang keluar ". P'Zee menjawab perlahan, karena Nunew sudah ketahuan bohong tentang James. Kekasihnya hanya menggigit bibirnya gugup. " Apa kamu yakin kalau kamu nggak lapar? Apa mungkin kamu sakit karena terus belajar? ".

Gemuk?? (ZeeNunew)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang