LA PARTE - I

1.7K 235 370
                                        

Haloha, Youniversee. Story ini sangat berdebuuu sekali, aku baru buka-buka juga sejak terakhir update dua bulanan yang lalu, yaa.

Mulai hari ini aku kembali pegang story ini, yaa. Dan bakalan kedapatan jatah up hampir setara dengan The Mister (yang nulis lagi suka tema yang beginian wkwk).

Ada mini challenge nihh, 250 atau 300 komentar ajaaa kok. Kira-kira bisa kan yaa, Temen-temen?

Enjoy it!

♠️♠️♠️

Sebuah kunci berada di tangan Hasa saat ini. Gadis itu mengangkatnya dan tersenyum licik ke arah Jungkook yang menatapnya jengah. Kemudian dengan penuh kesengajaan, dia menjatuhkan kunci itu.

Tindakannya tersebut membuat beberapa pelayan yang ada di dekat mereka saling memandang satu sama lain dengan wajah panik. Masalahnya seisi kediaman itu, tepatnya para pelayan dan penjaga tengah berbisik-bisik mengenai siapa sosok berpakaian serba hitam yang malam ini tiba-tiba saja dibawa oleh Hasa.

Jungkook melihat ke arah bawah dan Hasa kembali mengetes kesabarannya dengan sengaja menginjak kunci itu. Si gadis Han tersenyum penuh kemenangan, Jungkook menggertakkan gigi. Merasa telah dipermainkan oleh bocah kemarin sore.

"Kakekku sudah tidur. Aku akan memperkenalkanmu dengannya besok pagi. Sekarang, ini adalah kamarmu. Sebenarnya ini semacam gudang atau memang mungkin ini adalah gudang, ya, ini gudang. Kau tidak keberatan untuk tidur sementara di sini bukan, Guard ...Jeon?"

Hasa tersenyum begitu manis sambil bertepuk tangan dan Jungkook muak melihatnya.

"Diam artinya iya. Maaf aku tidak sengaja menjatuhkan kunci kamarnya. Kau bisa mengambilnya sendiri, Guard Jeon" lanjut gadis itu dan kini dia tersenyum dengan satu sudut bibir lebih tinggi.

Kedua mata Jungkook melirik ke arah beberapa pelayan yang menatap tak enak hati ke arahnya. Alih-alih berlutut, Jungkook justru mengambil satu langkah mendekat ke arah Hasa. Gadis itu langsung mengatupkan mulutnya rapat-rapat dan bertindak seorang dia memasang diri untuk menghadapi si pria Jeon.

"Tolong singkirkan kakimu," ujar Jungkook.

"Tolong bicara yang lebih sopan padaku, Guard Jeon. Aku atasanmu di sini. Jangan memberi contoh yang tidak baik pada yang lainnya. Kau bisa memahami perkataanku dengan baik, kan?"

Hasa menaikan satu alisnya dan Jungkook sungguh ingin menghancurkan gadis ini sekarang. Sampai dia bahkan tidak bisa lagi menatapnya dengan mata dan wajah angkuh itu. Jungkook seolah ingin mencoreng harga diri Han Sarang yang terbukti setinggi langit.

"Tolong singkirkan kaki Anda, Nona Han" ujar si pria Jeon sesuai keinginan si lawan bicara.

"Ti ... dak."

"Apa maksud Anda dengan tidak?"

"Apa maksudku? Aku bilang tidak. Kau mau mendengarnya dalam versi Bahasa Inggris? No, Guard Jeon, No. Yang mana artinya aku tidak mau," jawab Hasa dengan tenang.

Si gadis Han menaikan dagunya dan Jungkook menatapnya dalam-dalam sambil menahan tangannya yang ingin mencengkeram gadis angkuh itu. Lalu Hasa melihat ke arah beberapa pelayan yang sendari tadi memang berdiri di dekatnya.

"Kalian boleh pergi dan istirahatlah. Besok pagi, kabari aku jika kakek sudah bangun. Jangan ada yang mengikutiku lagi malam ini. Ada yang ingin aku bicarakan berdua dengan Guard Jeon," ujar Hasa.

Beberapa pelayan itu merendahkan kepala mereka sebelum akhirnya berjalan menjauh secepat mungkin. Tidak ingin terlibat keribuatan apa pun itu.

Sebelum Hasa berhasil menoleh sepenuhnya ke arah Jungkook, tangan pria itu sudah lebih dulu mencengkeram dress merahnya. Membuat tubuh Hasa mendekat secara paksa ke arahnya. Dia juga memekik karena rasa terkejut.

SECRET GUARDSMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang