Hal apa yang biasanya mengawali sesuatu dalam sebuah cerita?Suasana pagi, dimana matahari terbit ditemani kicauan burung yang seolah bersahut-sahutan di luar jendela kamar?
Atau sinar senja pada sore hari yang terasa amat menenangkan dengan semilir angin nya?
Ah, kalau begitu apa mungkin, suasana gelapnya malam yang dihiasi oleh gemerlapnya lampu yang terang benderang, layaknya cahaya bintang?
Keramaian kota? Pertengkaran saudara? Atau sebuah curhatan remaja?
Kara juga berharap, awal mula kisah'nya dimulai, setidaknya adalah salah satu dari adegan diatas.
Akan tetapi, belum genap 10 jam dirinya terbangun ditempat ini, boro-boro bisa mendapat ketenangan, rasanya kepalanya akan meledak menanggapi ocehan orang-orang di sekitarnya terus membicarakan perihal festival, yang akan di selenggarakan sekolah nya esok hari.
Kara seolah-olah tak diberi waktu untuk sekedar bertanya sejenak, karena orang-orang ini selalu ada mengelilingi nya dan terus menanyakan segala hal tentang pendapat nya untuk turnamen yang akan diadakan Delexion high school kedepannya itu.
Disisi lain pula, ia masih sangat bingung, dengan keadaan nya yang tiba-tiba terbangun ditempat asing, juga dengan kehadiran orang-orang asing ini dimatanya.
"La, menurut lo ini bagus gak?"
"Masih bagussan pilihan gue, ya kan?"
"Lalaa, jangan dengerin dua cecurut itu, lebih baik lo liat hasil punya gue."
"Dia sih keknya setuju sama gue—"
"Enak aja! Lo pasti lebih suka punya gue kan laa?"
"Laaa!"
"Jawab dulu dong!"
Kerutan di dahinya tergambar jelas, melihat mereka yang bertingkah seolah-olah telah mengenalnya sejak lama, padahal didalam ingatan Kara, ia sama sekali tak pernah bertemu dengan orang-orang asing ini.
Siapa mereka?
Atau justru dimana dirinya berada sekarang?
Tempat asing? Bukankah, tadi ia baru saja ketiduran di balik lampu belajar kamarnya malam itu? Tetapi ketika bangun, ia malah sudah berada disini.
Apa mungkin ini adalah mimpi?
Kalau saja semua ini adalah mimpi, kenapa mimpi ini terasa sangat lama, sampai-sampai cahaya matahari yang tadinya terang-benderang dari luar jendela kelas itu, mulai menguning dengan cahaya petangnya.
Dan ia masih terjebak diantara orang-orang ini.
Apa jangan-jangan, Kara mengalami transmigrasi?
Seperti hal nya cerita-cerita novel yang masih hits di wathpad dan juga webtwon itu?
Apalagi dengan mereka yang terus menyebutnya Carla bukan Kara....
Sebenarnya apa yang terjadi padanya saat ini?!
Huft....
Terlalu banyak pertanyaan didalam kepalanya, membuat gadis itu meringis lesu, ia menelungkup kan kepala diatas meja dengan malasnya.
Salah seorang siswi bersurai merah gelap itu pun lekas menoleh kearahnya.
"La? Lo kenapa?" Tanyanya.
"Weh, Carla kenapa?"
"Pusing la?"
"Kita ke UKS aja yuk, katanya anak-anak kelas sebagian pada nginep di asrama buat persiapan besok, kita juga ikut nginep aja gimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
'•The Way to°'
Teen FictionClassic, setelah 10 jam berlalu Kara baru tersadar, bahwa dirinya terbangun ditempat asing, di kelilingi orang-orang asing lalu.... Apa tadi? Delexion high school? Apa benar dirinya mengalami transmigrasi seperti layaknya cerita-cerita novel yang ma...