prolog

2K 139 5
                                    

________________________


   Hutan yang dingin dan gelap menyambut malam yang akan datang. Suara angin yang berhembus dan suara burung yang bernyanyi menjadi satu-satunya suara yang terdengar di dalam hutan. Tapi, di tengah-tengah kesunyian itu, terdapat seseorang yang berlari dengan cepat sambil terengah- engah, Sea.

Dia mencari seseorang, adiknya yang hilang.

'Saat itu Sea yang sedang membaca buku di Ruang buku istana adiknya datang dan meminta untuk ditemani bermain di pantai, Saat sampai Sea tetap Fokus untuk membaca buku nya ditemani suara Deru pantai, sambil menyahuti adiknya yang bercanda Ria, Adiknya berlari dan Bermain dengan Dayang dayangnya. Merasa adiknya aman karena ditemani dayang dayang ia pergi mencari Buah dihutan tepat di belakang pantai.

Saat kembali dari hutan mencari buah, dayang-dayang terlihat kalang kabut. Mereka berlari-lari dan berbicara dengan nada panik.

"Putri hilang! Putri hilang!" salah satu dayang-dayang berteriak.

Sea terkejut dan langsung bertanya, "Apa yang terjadi? ?"

Salah satu dayang-dayang menjawab dengan nada gugup. "P-Putri hilang saat kita sedang mencari kerang. Dia tiba-tiba berlari ke arah hutan dan tidak kembali lagi."

merasa khawatir dan langsung berlari ke arah hutan untuk mencari adiknya. Tapi, sebelum Sea bisa mencapai hutan, pengawal kerajaan datang dan menyeret.

"Kau! Kau yang harus bertanggung jawab atas kehilangan putri, Mencoba kabur huh?!" salah satu pengawal kerajaan berteriak.

Sea terkejut dan berusaha melawan, tapi pengawal kerajaan terlalu kuat. Mereka menyeret Sea dan Dayang-dayang adiknya ke hadapan Ayahanda, yang terlihat sangat marah.

"Kau anak yang tidak berguna! Kau tidak bisa menjaga adikmu sendiri! Putriku Satu satunya permata kerajaan yang cantik dan lembut, hilang karena kecerobohanmu! Kau seharusnya menjaganya dengan lebih baik, tapi kau malah membiarkannya hilang karena kelalaian mu?!".

Sea berusaha menjelaskan dengan sejujur jujurnya apa yang telah dilakukannya. Namun Dayang dayang yang menjaga adiknya Terus Menyangkal apa yang Sea katakan.

"Y-yang Mulia terhormat, Saat itu Saya bersama yang lain hendak mengambil kerang  didaerah bebatuan perintah sang putri, saya menitipkan Sang puteri kepada Tuan Sea dan Tuan Sea menyetujuinya, Saat kami kembali kami Tidak menemukan Sang puteri dan Tuan Sea, Kami melihat dengan mata kepala kami sendiri Tuan Sea keluar dari arah hutan". Ucap Salah satu Dayang- dayang itu.

Tentu, itu jauh dari kenyataan dan omongan Mereka saat memberitahu Adiknya hilang di pantai.

Badan Sea melemas Kala Saat itu sebagian pelayan mebenarkan perkataan Dayang Penghasut itu.

"T-tidak ayahanda! itu tidak benar!!". Ucap Sea diselingi isakan tertahan.

Para Saudara nya yang menyaksikan itu menatap tajam Sea.

wajah sang raja sudah memerah karena marah dan berdiri menyuruh pengawal mengambil pecutan untuk menghukum. 'Pukullah dia dengan keras!' raja berteriak dengan suara yang mengguntur. Pengawal kerajaan segera bergerak, mengambil pecutan dan siap untuk melaksanakan perintah raja Terlihat raut ragu dari mereka. Sea yang malang itu hanya bisa menunduk.

CTASSS!!

Suara pecutan terus menggema sampai teriakan Sea membuat raja menyuruh pecutan itu berhenti.

Sea mengatakan, "Ayahanda.. ini tidak penting sekarang, kita harus menemukan putri terlebih dahulu..'". ucap Sea dengan nada bergetar.

Raja yang masih marah, terdiam sejenak, ia terbawa Emosi.

Sea tau Ayahnya pasti sudah memerintahkan banyak pengawal untuk mencari sang Adik.

"KAU KUPERINTAHKAN!! CARI PUTRIKU SAMPAI KAU MENEMUKANNYA, JIKA KAU TIDAK BISA MENEMUKANNYA AKU AKAN MEMBUNUH MU DENGAN MENENGGELAMKAN TUBUH MU KEDALAM LAUT TIMUR!!, Pergi! Cari putriku! Dan jangan kembali sampai kau menemukannya!".
Bentakan ini sering Sea dapatkan namun, ayahnya kali ini tidak bisa berfikir jernih.

"Biarkan dia mencari sendirian! Jika dia berhasil menemukan putriku, maka dia akan dibebaskan dari hukuman". Raja berteriak, lalu memandang Sea dengan mata yang dingin.

Sea keluar dari istana tanpa pengawal dan Perlengkapan, berbeda dengan para Kakak dan adiknya.

Mereka sempat berpapasan saat digerbang istana dengan Sea yang Terisak.

"kakakk..". ucap Sea lirih.

Kakak tertua nya melihat Sea dengan tatapan tajam, "tidak sudi aku memiliki adik seperti mu, adikku hanya tiga, william, Kai, dan diana. ini adalah kegagalan mu, adik manis ku hilang karena mu". Ucapan tajam dengan mata yang menyorot kecewa.

"aku pun. aku tidak sudi  mempunyai kakak yang lemah!". Maki Kai.

William hanya membuang wajah nya kesamping, enggan melihat Air mata Sea. Setelah itu mereka Memacu Kuda Ksatria dengan para pengawal dibelakang Dan menjauh dari istana.
Sea masih berdiri ditempat yang sama, menatap kakak dan adiknya yang menjauh dengan perasaan yang sedih.
Sea merasa sakit hati dengan kata-kata kakaknya. merasa tidak diakui dan tidak dicintai. Tanpa ia sadara Air mata-nya mulai Jatuh.

"Kenapa mereka bisa begitu kejam, akankah kalian tidak berpikir untuk mencari kebenaran?" Sea menangis, "Aku hanya ingin diakui sebagai adikmu..."

Sea menunduk. Adik nya menunggunya Ia harus mencarinya. Perasaannya tidak penting sekarang.'

Dan disinilah dia sekarang masih di hutan yang gelap, Hari sudah mulai malam tapi adiknya belum juga ketemu, ia khawatir bagaimana jika adik nya terluka melupakan keadaan nya sekarang dengan wajah pucat dan pakaian yang kotor.

"DIANAA!! DIANAA!!".

dengan suara yang sedikit parau ia berteriak, memanggil adiknya.
obor yang dipegang nya sudah mulai redup perlahan.

mungkin saja ia sudah di tengah hutan, ini menakutkan ia pun tidak bisa berfikir jernih bagaimana jika ada serigala yang menemukan adiknya. jikalau memang kejadian ini direncanakan hanya Diana satu satunya korban dan saksi.

Sea terdiam sejenak saat melihat Jalan setapak yang di tutupi daun daun gugur, terus mengikuti arah jalur itu hingga menemukan sebuah batu besar

-Sea Kehidupan seterus nya semoga kamu bahagia.

CONTINUED

_________6 6k______


j

revisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang