chapter 8

92 11 0
                                        

"Cukup melelahkan"

"Aku juga lelah"

"Yah... Rencana selanjutnya kau tau kan"

"Ya" jawab mereka serentak

~

Reko pergi membangunkan isagi

"Heiii, bangunlah isagi, kita akan pergi naik pesawat nanti"

"Eum... Huh? Pesawat?"

Terlihat wajah isagi kebingungan

"Ya, kita akan pergi"

"Mandikan dia, lalu pergilah ke mobil" ucap shoko

"A-aku bisa sendiri"

"Sudah diam"

Reko memandikan isagi dan membawanya ke mobil

Mereka pergi ke bandara

Mereka masuk kedalam pesawat dan pesawat akan segera lepas landas

"Hei shoko, mengapa memanggilku dan menyuruhku naik pesawat?" Tanya sae

"E-ehh? Sae?"

Terlihat isagi kebingungan

Reko lansung menutup mulut isagi dan menyuruhnya diam

"Kita akan terjun kebawah nanti, kita akan bersenang senang" ucap ego

Isagi menghela nafas

"Huft...."

Pesawat sudah berada di ketinggian yang pas untuk melompat

"Ayo sae, isagi" ajak reko

Mereka menggunakan tas yang berisikan parasut

"Aku dan isagi akan terjun duluan" ucap reko

Isagi dan reko terjun

Sae pun ikut melompat

Disaat parasut sae yang digunakan harus dibuka agar bisa mendarat dengan baik, parasut sae tak bisa digunakan

"E-eh, a-apa? Mengapa tak bisa digunakan" sae panik

Ego, reko, dan shoko tertawa kecil

Isagi terkejut

"I-ini ulah kalian?"tanya nya ketakutan

Ternyata sebelum mereka menggunakan parasut, shoko dan ego sudah merusak nya terlebih dahulu

"kami sudah merusaknya isagi, perlahan demi perlahan kau akan menderita" ucap shoko

Sae yang terkejut langsung panik seketika

"bagaimana iniii, i-isagi..." Ucapnya gemetar

Isagi lagi lagi menangis

Sae yang sudah pasrah dengan keadaan berpamitan

"Aku pamit dulu ya... Isagi..."

Isagi berteriak histeris

"HUAAAAAA!! M-MAAF KAN AKU SAEEE, a-aku minta maaf sae, maaf, maaf"

Alhasil sae terjatuh kebawah dan tubuhnya hancur

Isagi yang sudah berada dibawah sekarang langsung pingsan seketika karna melihat sae sudah meninggal

"Merepotkan, lagi lagi pingsan"

Reko menggendong isagi dan mereka segera pulang ke gudang itu

Mereka akhirnya sampai digudang itu

Isagi diikat kembali di kursi yang dipenuhi darah itu

i can't say sorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang