01. 3rd December

145 15 2
                                    

Hawa dingin yang sedari tadi menyelimuti tubuh Satoru membuat dirinya terbangun dari tidur. Meraih ponselnya, ia membuka layar kunci hanya untuk sekedar melihat jam.

3 Desember, pukul 00.23. Melihat tanggal hari ini membuat Satoru teringat dengan satu tahun yang lalu, dimana itu menjadi tanggal yang sangat berarti bagi Satoru. Juga tanggal yang tak ingin Satoru ingat.

Lelaki bersurai putihnya itu duduk di tepi tempat tidur, mencari sosok lelaki yang dicintainya. Suguru Geto, terlihat begitu bahagia kala manik hitamnya itu menangkap sang kekasih tengah berjalan menuju dirinya. Ia perlahan memberi Satoru pelukan hangat, menenggelamkan wajahnya pada pundak kecil lelaki manis itu.

"Aku masih inget gimana kamu buat aku nangis." Satoru mulai membuka percakapan, yang langsung dibalas dengan tawa renyah dari Suguru.

Suguru mengelus pelan rambut Satoru, "aku kan udah bilang buat jangan ungkit-ungkit lagi sama satu tahun sebelumnya. Karena disitu, aku ngerasa gak layak buat deketin kamu." dengan suara lembutnya, Suguru tersenyum.

Satoru mendongak, mata cantiknya itu bertemu. "Nggak mau."

"Kenapa?"

"Karena di tahun itu juga kamu jadi pacar aku."

Suguru tak bisa menahan rasa gembiranya yang secara tak sadar, membuatnya langsung mencium bibir merah lelaki manis itu. Awalnya Satoru hanya membelakkan matanya dengan terkejut, namun selang beberapa detik ia mulai menutup matanya. Mengikuti pergerakan lidah sang kekasih.

___

Butiran kristal padat yang akan menutupi bumi perlahan jatuh ke permukaan. Satoru berdiri di balkon sembari menikmati segelas cokelat panas, ditemani dengan Suguru-teman sekampus-yang tengah bermain game di ruang tengah.

Pemuda itu sedang bermain ke apartemen Satoru, dimana ia bilang kalau hari ini ingin menginap selama satu hari disini. Katanya, ia tidak mau harus berurusan dengan kekasih perempuannya lagi.

Ya, benar, mereka putus. Maka dari itu jika perempuan tersebut datang ke apartemen Suguru, yang terlihat hanya sebuah kamar kosong saja. Seperti tak berpenghuni.

"Lo pulang gih." kalimat pedas dari tuan rumah tiba-tiba keluar begitu saja. Suguru yang tengah fokus bermain game seketika menoleh ke arah temannya dengan alis yang ia kerutkan.

"Lo bayangin, Sat. Gue baru sampe disini sekitar 10 menit yang lalu, sekarang lo malah nyuruh gue langsung pulang? Lo gila?" Suguru menaruh ponselnya itu di atas meja.

Satoru mendecak. "Kalo lo nginep di sini cuma buat ngehindar dari mantan pacar lo, mendingan lo pindah. Gue gak mau nanti kalo seandainya mantan pacar lo dateng ke sini terus ngelabrak gue." ia menghisap cokelat panasnya itu kembali.

Suguru menghela napas, tangannya bergerak mengusap wajahnya itu. "Gue yang bakal jelasin, Sat. Lo tenang aja dah. Lagian gue sama dia juga udah gak ada hubungan apa-apa lagi kan?"

"Terus kalo udah gak ada hubungan apa-apa lagi, lo ngapain masih di sini? Takut?"

Pemuda bersurai hitamnya itu menggertakan giginya. "Terserah." dengan kalimat terakhirnya itu, Suguru berjalan menuju toilet. Tak menghiraukan lelaki manis yang kini tengah menatapnya.

Segera setelah punggung Suguru menghilang dari pandangannya, Satoru langsung menutup wajah dengan kedua tangannya. Persetan dengan image Satoru yang menyebalkan itu. Ia sedari tadi tengah berusaha menahan perasaan yang sebenarnya pada Suguru. Satoru tak mau menunjukkannya, karena ia terlalu malu untuk itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Heather | SugusatoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang