ARARYA

CH. 1

Namaku adalah Riezt, Tomoya Riezt. Aku terlahir dengan dua kewarganegaraan. Indonesia dan Jepang. Ayahku adalah pekerja asal Jepang yang pindah ke Indonesia. Ibu bilang Ayahku adalah pria yang bertanggung jawab dan juga pekerja keras.

Tetapi dari apa yang aku lihat, Ayahku tidak seperti apa yang di katakan oleh Ibu. Ayah tidak bertanggung jawab dengan pergi selamanya dari dunia ini. Meninggalkan Ibu dan Aku yang masih sangat kecil.

Aku tidak tahu kapan pastinya kejadian itu, tetapi yang aku ingat Ayahku berjanji akan pulang cepat malam itu. Aku sangat berharap dan pada akhirnya Ia tidak pernah kembali. Berharap pada janji manusia adalah hal yang sia-sia. Itu sebabnya aku mulai mengabaikan interaksi sesama manusia.

Ibuku meninggal saat aku berusia 7 tahun, 3 tahun setelah kematian Ayahku terjadi. Aku menjadi anak Yatim-Piatu.

Ku pikir panti sosial akan menjemput ku, nyata bukan dinas sosial yang mengetuk rumah ku, melainkan orang yang mengaku sebagai adik angkat dari Ayahku.

Pada hari itu, aku meninggalkan Indonesia untuk selamanya.
Paman mengajak ku mengunjungi rumah Nenek yang tidak di huni hampir 10 tahun lamanya. Paman bilang itu adalah harta berharga milik Ayah dan aku harus mewarisi nya.

Paman cukup baik karena ia menjadi wali ku sementara. Mengingat anak-anak Yatim-piatu akan di urus oleh dinas sosial. Aku dan paman tidak akrab. Kami hanya bertemu saat pagi dan saat malam saat akan tidur. Pamanku sepertinya seorang pekerja keras.

Yah, itu adalah urusannya, yang ku tahu aku hanya perlu hidup tanpa membuat masalah. Menyelesaikan sekolah dan mendapat pekerjaan yang layak di masa depan.

Namun semua itu berubah, saat aku menemukan sebuah buku kuno di lemari kayu milik Nenek. Aku pikir tidak ada hal menarik di dunia ini. Aku melihat dunia dalam bosan dan apatis. Tetapi sejak kejadian malam itu. Dunia ku berubah.

Sejak saat itu aku sangat menyukai hal-hal mistis tentang kutukan dan Roh spirit.
Mempelajari otodidak aku sudah memainkan hal-hal yang di anggap oleh orang lain mengerikan.

Aku di anggap gila saat aku mulai berbicara sendiri. Padahal mereka hanya tidak melihat apa yang aku lihat. Yah, manusia memang seperti itu. Saat ada yang berbeda dari mereka, mereka akan mengucilkan dari dunia. Tapi itu tidak masalah bagiku. Karena pada dasarnya aku tidak peduli terhadap orang lain.

Semakin hari bakat ku sebagai pengendali roh mulai terampil. Bukan hanya mengendalikan hantu tingkat rendah, aku bahkan bisa memanggil iblis tingkat lanjutan. Sesekali aku meminta roh langit untuk tidak membuat hujan hanya untuk kepentingan ku tak ingin basah oleh air hujan.

___________

    Hari ini usiaku memasuki 30 tahun. Memiliki pekerjaan yang lumayan di bawah tekanan senior penjilat menjijikan di kantor aku bertahan karena tak peduli pada mereka.

Namun, hari itu. Karena tidak dapat menahan diri. Aku mengutuk seseorang dan mati seketika di tempat kejadian. Tubuhnya hancur karena tertabrak bus.

Aku meminta para hantu untuk mendorong pria itu agar tertabrak bus dengan kuat.

Awalnya aku sangat takut.

Tetapi sensasi puas dari membunuh orang yang sangat aku benci membuat jantung ku Berdegup dengan kencang. Sepertinya aku mulai ketagihan untuk membunuh orang lain.