Frostfire VS Teddy Bear

224 24 8
                                    


Malam itu Glacier baru saja keluar dari kamar mandi. Setelah menyikat gigi dan mencuci muka, Glacier mengganti baju. Pemuda itu mengenakan setelan piyama motif paus berwarna biru muda, pakaian yang wajib ia pakai saat tidur. 

Sembari menguap lebar, Glacier menghampiri meja belajarnya. Ponselnya tergeletak di atas tumpukan buku pelajaran, dengan layar yang menyala menampilkan sebuah notifikasi pesan masuk.

Sepasang mata Glacier melebar begitu melihat nama pengirim pesan itu. Ia segera menyambar ponselnya dan membuka pesan tersebut secepat kilat.

Frostfire
Udah tidur?

Frostfire
Call yuk

Frostfire
Woi

Frostfire
Glacyyy

Pipi Glacier kini dihiasi semburat merah yang muncul tanpa permisi begitu ia selesai membaca empat pesan itu. Ia sempat terdiam sejenak, menimang-nimang jawaban yang tepat. Pemuda itu lantas melirik jam dinding yang menggantung di atas pintu kamar. 

Ia memang mengantuk, namun waktu menunjukkan bahwa malam belum selarut itu untuk memejamkan mata. Glacier kembali fokus pada ponsel digenggamannya. Kedua ibu jarinya dengan lincah mengetik balasan di sana.

Glacier
Belum


Glacier dibuat terkesan dengan centang abu-abu di bubble chat-nya yang begitu cepat berubah menjadi centang biru. Frostfire selalu meladeni pesannya dengan sangat cepat, seolah jika ia terlambat mengirim balasan, dunia akan berakhir saat itu juga. Bibir Glacier perlahan membentuk senyuman kecil karena memikirkannya.


Frostfire
Bagus


Apanya yang bagus?  Batin Glacier dengan sepasang alis yang mengernyit bingung.

Ibu jarinya berniat mengetik untuk membalas pesan dari crush-nya itu. Namun layar ponselnya kini bergetar dan menampilkan panggilan masuk dengan nama Frostfire yang terpampang jelas di sana. Tanpa pikir panjang, Glacier segera menjawab panggilan itu dan mendekatkan ponselnya ke telinga.

"Halo?"

"Halo. Selamat malam, manis."

Glacier kembali terdiam sejenak. Rona merah di pipinya semakin menjadi-jadi begitu mendengar suara Frostfire dan gombalan klise itu.

"Malam, Frost."

"Semoga nanti pas kamu tidur, kamu mimpiin aku."

"Iya, semoga."

Frostfire tertawa di seberang sana, membuat Glacier tersenyum dan tak kuasa menahan kekehan kecilnya. Ia tidak berbohong, ia memang berharap bisa bertemu Frostfire di dalam mimpinya nanti. Seharian bertemu di sekolah tak cukup bagi dirinya yang sudah jatuh terlalu dalam untuk Frostfire.

"Segitu kangennya sama aku, hm?"

"Ngaca. Segitu kangennya sama aku sampai telepon malam-malam begini?"

"Kenapa? Lagian kamu belum tidur kan?"

"Sebenarnya aku udah siap-siap mau tidur."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Frostfire VS Teddy BearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang