Prolog

38 2 1
                                    

"Γειά σου" (Halo) sapaan yang terdengar lembut melintas di telinga Ares dan seketika membuatnya terbangun.

Ares melemparkan pandangan kepada semua hal di sekitarnya, tampak sangat berbeda dengan apa yang terakhir kali ia lihat. Ares sangat ingin bertanya kepada gadis hadapannya, tetapi ia sama sekali tidak mengerti bahasa yang tadi dilontarkan olehnya.

"Halo? apakah kamu mengerti jika bahasaku seperti ini? maaf telah membuatmu bingung" gadis itu tersenyum kaku karena merasa bersalah.

Ares bernafas lega karena ia mengira akan terjebak didunia ini tanpa mengetahui apa apa, lalu Ares membawa badannya naik ke tepi danau dan duduk tepat disebelah gadis itu "Siapa namamu?" satu pertanyaan terlontar dari mulut Ares yang ditujukan kepada gadis tersebut guna untuk mengakrabkan diri.

"Namaku Laluna Von Lucia, kamu bebas memanggilku dengan nama apa saja" Laluna menjawab dengan gerakan tangan yang membuatnya terlihat sedikit menggemaskan.

"Baiklah, Luna. Namaku Ares" ucapnya sembari tersenyum tipis. Luna mengangguk tanda mengerti.

"Apakah aku boleh bertanya lagi?" Luna menatap ares dan memiringkan kepalanya.

"Silahkan, aku tidak keberatan" Ares siap mendengarkan pertanyaan dari Luna untuk dirinya

"Bagaimana kamu bisa memasuki dunia ini? Emm maksudku, ini dunia peri dan tidak bisa sembarangan orang masuk ke dunia ini" Luna terlihat ragu ragu saat bertanya.

Ares menarik nafas panjang lalu mulai menceritakannya "Seingatku, aku sedang menyusuri hutan lalu menemukan danau yang terlihat sangat terawat, aku memutuskan untuk berendam sebentar, tidak lama setelah itu aku ketiduran dan berakhir terbangun di dunia yang berbeda" jawab Ares sambil mengingat ingat kejadian yang baru saja dialami

"Ohh jadi kamu masuk lewat portal ya? ngomong ngomong, kamu makhluk jenis apa? maaf jika kamu tersinggung" tanya Luna kepada Ares yang berhasil membuat ares sedikit kaget tetapi ares dengan cepat menyadari bahwa ia sedang tidak berada di dunianya.

"Aku manusia, bagaimana denganmu?" jawaban Ares terdengar biasa saja tetapi bisa membuat Luna panik dan terdiam sesaat.

"Luna? apakah kamu baik baik saja?" Ares menggerakan tangannya didepan mata Luna.

"Kita harus pergi dari sini Ares! Kamu dalam bahaya!"

۪ ۫  ⪩ ♡ ⪨ ۫ ۪  

PhilíaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang