Hari menjelang malam, teman teman zee sudah pergi pulang yang tersisa hanya chika, bi eem dan pak asep,
Chika masih setia duduk dekat zee yg terlelap beda dengan pak asep dan bi eem mereka sudah tertidur lelap di sofa panjang yg tersedia di ruangan tersebut
" zee kenapa ga cerita sih kalo punya masalah kaya gini "gumam chika
malam semakin larut tak terasa chika pun terlelap dengan posisi kurang nyaman
Pukul 7 pagi zee tersadar dari tidur lama nya, zee menyesuaikan cahaya yg di tangkap matanya ia melirik ke sebelah kiri nya.satu yg zee lihat ia lah chika yg tertidur dengan posisi membungkuk, dengan perlahan zee mengangkat tangan yg sedari tadi chika genggam, ia menggerakan tangan nya untuk merapihkan rambut yg mengahalangi wajah pemilik nya, sesekali zee tersenyum melihat pemandangan yg pertama kali ia lihat.
Chika yg menyadari ada pergerakan pun ia memutuskan untuk membuka matanya, terlihat zee yg sedang tersenyum ke arah nya
" z-zee kamu kapan bangun"
Zee tidak membalas melainkan ia meraih tangan chika untuk ia genggam
Chika hanya diam ia tak percaya dengan kejadian yg baru saja terjadi
" masih pagi jangan bengong nanti ke sambet "
Mendengar itu chika sangat amat merasa senang ia memeluk tangan zee dengan perlahan
" h-hiks... k-kamu sih" ucap chika menangis bahagia
" k-kenapa sama aku sayangg"
Chika bangkit ia sadar dengan posisi begini zee akan merasa kan sakit di bagian tangan nya
" jangan nangis ah masa aku bela belain buat bangun malah liat kamu nangis" ucap zee
dengan cepat chika menghapus air mata yg berada di pipinya
" jangan tidur lama lagi yaa aku bosen, janji" ucap chika mengangkat kelingking nya
" ga janji tapi aku bakal usahain" balas zee menautkan jari nya
" mau minum ga?" Tanya chika yg di respon dengan angukan
" bentar ya aku bangunin bi eem dulu "
" bi eem , pak asep bangun zee udah sadar"
" bi eem bangun bi" ucap chika sekali lagi
" eughh kenapa non?"
" itu bi zee udah bangun"
" ya allah, alhamdulilah aden " ucap bi eem
" pak asep panggil dokter dulu yaa biar di cek keadaan nya" ucap pak asep
Tak lama kemudian datang lah seorang dokter yg memasuki ruangan yg di tempati zee
" maaf biar saya cek dulu keadaan pasien"
" silahkan dok "
Bi eem dan chika hanya memperhatikan dokter tersebut di sofa
" keadaan pasien sudah membaik hanya perlu beristirahat cuku dan tidak melakukan pergerakan yg berlebihan " ucap dokter tersebut
" makasih dok "
" baik kalo gitu saya permisi, mari semuanya"
" aku kasih tau temen temen kamu dulu yaa" ucap chika
Zee pun tersenyum dan mengangukan kepala nya
" halo do"
" iya kenapa chik"
" do zee udah sadar keadaan dia juga udah membaik kata dokter"
" alhamdulilah makasih chik kabar nya, gua sama yg lain nanti ke situ"
KAMU SEDANG MEMBACA
Angan
Teen FictionKesabaran sesorang akan ada batas nya Penyesalan akan datang terakhir gatau bang pengen beli truk