Aku tidak bisa mengacuhkanmu lebih lama, karena rasa perduliku padamu lebih besar dari pada amarahku ---- Rakha
"Mala" sesorang memanggilnya dengan lembut. Mala berbalik dan melihat Rayen berdiri dihadapannya.
"Nih!" rayen menyodorkan botol mineral pada Mala.
"Makasih kak" Mala menerima minuman dari Rayen lalu menegukknya sedikit. Lumayan sedikit bisa membantunya menetralkan perasaannya.
"kak Rayen kok di sini?" tanya mala tak menyangka akan bertemu Rayen di sini.
"Tadi dari kantin, mau ke kelas niatnya, eh liat lo di sini, cma mau nyapa" jawab Rayen. "Apa ada masalah?" selidik Rayen
"Eng,,enggak kok kak, ini tadi gerah, cuma mau ngadem bentar, ne juga mau balik ke kelas lagi"mala memilih kembali ke kelas sebentar lagi waktunya masuk. "Permisi ya kak" pamit Mala.
"Sebentar" Rayen berjalan mendekat ke arah Mala. mengangkat tangannya dan menyentuh pucuk kepala Mala. Mala yang tidak tahu apa yang akan dilakukan Rayen hanya terdiam.
"Ada daun di rambut lo" Rayen mengambil daun kecil di rambut Mala.
"oh,,iya, te,,terima kasih kak" Ucap Mala gugup "yaudah aku duluan ya kak" Mala beranjak pergi meninggalkan Rayen yang masih berdiri menatap kepergian Mala. Mala berjalan menuju kelasnya.
"kak Rayen lembut banget, ngga kayak Rakha" Mala tiba-tiba teringat Rakha. Mala mengingat kembali kejadian tadi.
"duh sebenernya males ke kelas"Mala masih sungkan bertemu dengan rakha dan teman-temannya. Mala sempat berhenti di depan kelas. Dia menarik nafas kasar lalu melangkah ke gontai masuk ke dalam kelas . Dia melihat teman-temannya sudah duduk di kursi masing-masing. Begitu juga Rakha. Tatapan mereka bertemu sesaat lalu saling membuang pandangan. Mala mendudukkan dirinya di kursi.
"Kok jadi canggung gini sih" batin Mala. Bahkan teman-teman nya pun ikut terdiam. Tak ada yang memulai pembicaraan.
Sampai pelajaran di mulai. MEreka fokus pada pembelajaran yang diberikan guru. Sesekali mala melihat gurunya melirik ke arah Rakha. Tampak keheranan melihat Rakha yang biasanya jarang masuk atau pergi di tengah pelajaran kali ini Rakha mengikuti pelajaran dengan tertib sampai selesai.
Bel istirahat berbunyi. Rakha bergegas keluar tanpa sepatah kata pun. Bahkan saat melewati Mala, dia tak sedikitpun menolah. Membuat Afan dan EBy heran.
Siswa lain sudah berhamburan keluar. Hanya beberapa saja yang di dalam. termasuk Mala . Afan dan Eby sudah ke luar terlebih dulu. Setelah sebelumnya Afan meminta ijin pada Adara. Sedang Adara dan Vio masih di dalam kelas.
"La ke kentin yuk" Adara memulai pembicaraan. Mala sedang merapikan buku dan alat tulisnya. Mamasukkannya ke dalam tas.
"Ngga Ra, gue mau di kelas saja. Lo kalo mau ke kantin" Mala menaruh kepalanya di meja. Vio memberi isyarat kepada Adara untuk keluar kelas. Adara mengangguk paham.
"ya udah gue ama Vio ke kantin dulu ya, lo mau nitip apa?"
"Ngga usah Ra, kalian ke kantin aja gak papa" jawab Mala masih sambil menelungkupkan wajahnya.
Didepan kelas . Afan dan Eby sudah menunggu.
"Malanya mana? " tanya pelan Afan pada Adara dan Vio yang baru keluar dari kelas.
"Katany mau di kelas aja, mereka jadi beda ya abis kejadian tadi" jawab Adara.
"Rakha juga malah diem aja" ucap Vio "Harusnya dia yang mulai pembicaraan, minta maaf kek"
![](https://img.wattpad.com/cover/341949096-288-k610795.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Boy Rakha (END)
RomanceKisah kita dimulai dari hujan,,, "Hujan membawamu pergi dan hujan pula yang membawamu kembali." Rakha "Jika takdir menginginkannya, hujan akan menuntunmu kepadaku." Mala Kisah cowok kulkas yang menemukan kembali cintanya. Gadis yang dia pikir mengin...