20

17 10 0
                                    

Bacalah

...


Devan terbangun dari tidurnya dengan bercucuran keringat

Devan bangun dari tempat tidur nya dan pergi ke kamar mandi

"Mimpi seperti itu terus menghantui ku" Ucap devan menatap dirinya di kaca kamar mandi

Setelah membersihkan diri devan keluar dari kamar nya dan pergi ke kamar jakah

TokTokTok {anggap suara ketukan pintu}

"Jakah hari ini gw gak masuk kelas" Ucap devan dari luat

Mendengar ucapan devan jakah langsung keluar dari kamar nya dan bertanya ke devan penyebab ia tidak ingin masuk kelas

"Why? Ada apa?" Tanya jakah

"Gak ada apa-apa cuma lagi malas saja" Ucap nya pelan

"Devan! Wajah loh pucat banget van" Panik jakah saat melihat wajah devan yang terlihat begitu pucat

"Lo sakit van kita ke ruang rawat sekarang ya gw anter" Ucap jakah memegang tangan devan

Disini lain devan merasakan pusing dan sakit di bagian kepala Nya

"Tidak, gw hanya kelelahan saja tidak usah cemas" Ucap devan

"Tidak bisa loh harus..... Van hey Van! DEVAN!" Panik jakah saat devan seketika pingsan

"DEVAN BANGUN DEVAN!"

Solon yang kebetulan lewat pun melihat kejadian tersebut dan menghampiri jakah

"Jakah, apa yang terjadi?" Tanya Solon

"Ini Solon devan tiba-tiba pingsan seperti nya ia sakit"

"Kenapa tidak di bawa ke ruang rawat?"

"Ia tidak mau" Ucap jakah masih berusaha membangunkan devan

"Ya udah sekarang kita bawa devan ke. Ruang rawat" Ucap Solon

{Bagi yg bingung jaan dimana jawabannya di perpustakaan ia sudah berada di perpustakaan dari pukul. 5 pagi}

Saat ini devan sedang di periksa oleh perawat yang ada di ruang rawat

"Saya meminta agar tuan muda Phichit Devantara di bawa ke rumah sakit" Ucap perawat itu

"Keadaan tuan muda Phichit Devantara saat ini cukup buruk" Sambung nya

"Baiklah saya akan memberitahukan nyonya lim" Ucap Solon beranjak dari tempat nya

Solon menghampiri nyonya lim dan berkata

"Selamat pagi nyonya lim, saya ingin memberitahukan berita bahwa Phichit Devantara saat ini sedang berada di ruang rawat dan pesawat mengatakan bahwa Phichit Devantara lebih baik di bawa ke rumah sakit" Jelas Solon dan mendapatkan persetujuan dari nyonya lim dan saat itu juga nyonya lim menghubungi Tuan Phichit Kamol

Saat ini mereka sudah berada di rumah sakit selang beberapa waktu pintu rumah ruang rawat terbuka

"Apa anak saya baik-baik saja dok?" Tanya Luna

"Seperti yang saya duga pasien Phichit Devantara telah keracunan makanan dan racun itu sudah berada sekitar 2 hari pada tubuh pasien sebenarnya kondisi ini tidak terlalu parah namun yang membuat saya khawatir adalah kondisi kepada pasien bekas benturan beberapa tahun yang lalu membuat pasien saat ini dalam masa kritis pasalnya benturan kepala yang begitu keras terulang kembali" Ucap sang dokter

"Bagimana bisa"

KILAS BALIK

Malam pukul 2 devan terbangun karna mimpi yang membuat nya tertekan selama ini mimpi itu terus datang devan terbangun dari tidurnya dalam keadaan kacau balau

"GILA BISA GILA GUE!!!"

Hiks
Hiks
Hiks

"Siapa siapa mereka kenapa mereka selalu menghantuiku terutama sean!"

Saat ini devan berbalik dan menghadap ke arah dinding kamar nya ia merasa sangat frustasi dengan semua ini

Devan adalah manusia yang gegabah melakukan sesuatu tanpa melihat apa yang akan terjadi dengan berfikir pendek devan membenturkan kepada nya sendiri di dinding kamar nya dengan keras‼

...

Saat ini Luna duduk di kursi yang ada di samping ranjang milik devan

Sekarang adalah hari ke 3 devan di rawat namun ia belum kunjung sadar dokter mengatakan bahwa hasil tes menunjukkan keretakan pada bagian tulang otak devan yang menyebabkan ia belum juga sadar

"Semakin hari kondisi mu semakin memburuk, devan tolong sadar sayang bunda kangen sama devan" Ucap wanita itu senduh

Devan terbaring di ranjang rumah sakit dengan wajah pucat milik nya

"Luna sayang kamu makan dulu sana" Ucap Kamol yang memasuki ruang devan

"Gak mas aku mau nungguin devan sadar"

"Tapi seharian ini kamu belum makan alangkah baiknya kamu pergi memakan sesuatu"

Mendengar ucapan Kamol sebenarnya Luna menolak namun sang suami tarus menerus menyuruhnya untuk pergi makan

"Baiklah, tolong jaga devan" Ujar nya dan pergi meninggalkan Kamol

Kamol duduk di kursi menatap wajah sang anak dalam tidak lama ia di kejutan dengan ketukan pintu

TokTokTok

"Om ini cakra"

Mendengar hal itu Kamol pun berbicara dari dalam ruangan devan

"Masuklah cakra"

Mendengar ucapan dari Kamol cakra pun memasuki ruang rawat inap yang devan tempati

"Selamat sore om" Sapa cakra

"Sore"

"Bagaimana keadaan devan om?"

"Belum ada perkembangan cakra" Ucap nya menatap malang sang anak

"Om tenang ya devan anak nya kuat ia pasti akan segera pulih"

"om takut cakra, kehilangan devan"

"Om yakin lah bahwa devan kuat!, baiklah om kalo gitu cakra pamit anak-anak dirganta udah nungguin permisi" Ucap cakra pamit

"Hati-hati"

...

Saat ini kabar mengenai devan yang masuk ke rumah sakit pun telah di ketahui oleh Alaska

"Hahahah sepertinya ia akan segara mati dan sandiwara ini akan berakhir" Ucap seorang yang berinisial A

"Lu kerja bagus telah membuat devan percaya bahwa lo pemimpin dari Alaska"

"Terimakasih telah mempercayai ku" Ucap Dirga tersenyum.

"Dirganta akan segera berakhir dengan kematian Phichit Devantara HAHAHAHAHA!"

"Akan ada konflik di antara anak-anak dirganta dan jefran nanti nya"

Seseorang yang mendengar ucapan si inisial A  pun merasa gelisah pasalnya ia adalah jovan sesungguhnya ia dan jefran hanya ingin menyatukan dirganta dan Alaska agar berdamai namun seperti itu mustahil

Jovan pergi ke taman belakang dan menelpon seseorang

"Kita akhirin saja semuanya akan sia-sia"








Hai gays thank's telah di baca, jika ada yang typo tolong beri tau makasih

TikTok @authorrwp

SHE DEVAN! ╬ Tahap Revisi!!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang