Prolog

19 2 2
                                    

Prang!
"Sakit ma.. "
"Sini kamu!"
Gadis berbadan mungil itu di seret paksa oleh sang Mama. Di bawanya ke ruang kotor dan kecil. Gadis itu terjatuh sebelum Mamanya menguncinya diruangan itu.

Gadis itu berusaha membuka pintu dan memukul-mukul pintu, supaya ada yang mendengar gedorannya dan membantunya keluar dari ruangan itu. "Ma.., tolong bukain Ma.., Keeara janji ga bakal ngulangin apa yang Keeara perbuat hari ini.." Ucap Keeara dengan tangisan pilunya.

Sudah tak ada kekuatan lagi untuk mencari pertolongan. Ia duduk bersender di pintu dengan memeluk erat kakinya yang bergetar. Bayangan-bayangan piring pecah terlempar ke arahnya membuatnya memejamkan mata dan berakhir turun hujan di pipinya.

Banyak luka yang dia pendam, tak ada yang tau kecuali dia, Mama, dan Kakak perempuannya. Dia di perlakukan selayaknya anak pungut, apakah itu benar? Seingatnya almarhum sang Papa bercerita tentang Mamanya yang berjuang melahirkannya. Apakah yang di bilang almarhum papa itu suatu kebohongan? Dan yang benar, dia seorang anak pungut?

Keeara tenggelam dengan semua pertanyaan yang mungkin hanya Tuhan dan Papanya yang tau. Semenjak kematian Sang Papa, hidup Keeara berubah sangat mengenaskan. Saat sang Papa hidup, kebahagiaan terukir jelas di wajah Keeara. Setelah sang Papa meninggal dunia, Keeara di siksa berat sang Mama dan Kakak perempuannya.

Tak lama Keeara capek dengan semuanya, dan berakhir menutup mata untuk beristirahat.







Tetap tinjau tulisan ku yaa kawan, follow akun ku!
Don't plagiat! Plagiat keluar dari list kawan!
Kunjungi instagram ku yuks!
@aisyhlfi_
@keeraluv

HELPLEES [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang