Note:
"..." > percakapan Tora dan Ravel dalam batin
•••
"Eungh... sakit bgt."
Mata bulat itu perlahan terbuka seraya tangan gembilny memegang bokongnya yang sakit.
"Anjil, ini gw dimana?" Mata itu bergerak secara liar melihat ke arah sekelilingnya yang terlihat begitu asing.
"Pelasaan gw tadi lagi ngamen, dan apa-apaan ini? Kenapa gw cadel?" ujar sosok mungil berbadan gembil tersebut.
"Ini juga bukan badan gw, badan gw ga segemuk ini pelasaan." Menatap seraya meraba seluruh badannya, si mungil masih merasa kalau ada yang salah di sini.
'Mana ini di dalam hutan, kalo tiba-tiba ada binatang buas trus gw dingap gmn tuh', batin si mungil ngeri.
"Oke tenang Vel, peltama-tama cali tau infolmasi tentang tempat ini dan siapa tubuh ini." Si mungil coba kembali bangkit, sayangnya tubuh mungilnya kembali terjatuh untuk kedua kalinya.
"Huftt... KALO GABISA JALAN GIMANA CALANYA GW KELUAL DALI SINI SIALAN?! DAN GW BENEL BENEL TELGANGGU DENGAN SUALA CADEL INI AGHHHHH!!" Suara teriakan itu memecah keheningan di dalam hutan.
Dadanya bergemuruh setelah meluapkan emosi tadi. Dia benar-benar marah, sayangnya tidak ada yang bisa dia lakukan.
Tak lama dari teriakan itu terdengar suara seperti daun yang terinjak, suara itu juga semakin lama semakin mendekat ke arahnya.
Sontak saja si mungil menatap ke arah suara, jantungnya berdegup kencang, tubuhnya juga bergetar menahan takut.
'Waduh, apaan tuh? Gimana kalau beruang, harimau, singa, atau hewan buas lainnya yang dateng? Bisa-bisa langsung mati lagi gw,' batin si mungil takut.
Tubuhnya semakin bergetar, degup jantungnya semakin keras seiring suara itu mendekat. Bahkan, air matanya mulai berlinang.
Ditengah ketegangan tersebut, muncul lah seekor binatang buas yang membuat si mungil terdiam shock. Sangat shock sampai air matanya tidak jadi keluar.
Binatang buas yang dilihatnya memanglah binatang buas, tapi tidak seperti ekspetasinya kalau binatang buas itu akan memangsa dirinya.
Kenyataannya binatang buas yang dilihatnya tidak akan bisa memangsa dirinya, jalan saja belum benar. Iya, binatang buas yang muncul adalah seekor bayi harimau yang jika ingin berjalan membutuhkan effort besar.
Bayi harimau itu menatap si mungil sambil mengangkat tangannya, seakan meminta si mungil untuk memegang tanganny.
Sedangkan si empunya masih bingung, haruskah dirinya memegang atau tidak. Karena penasaran akhirnya dirinya memegang tangan bayi harimau tersebut.
Setelahnya seperti sebuah magic, dia mulai mendengar suara di kepalanya. "Halo tuan, maaf saya terlambat dikarenakan ada kesalahan. Sebelumnya perkenalkan nama saya Tora. Saya adalah roh penjaga anda yang akan membimbing anda di dunia ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jadi Bayi?
Teen FictionMenceritakan kisah seorang remaja bernama Marvel yang hidup sendiri di tengah kejamnya dunia. Ditinggalkan orang tuanya sedari kecil, tak membuat dirinya patah semangat. Dirinya akan membuktikan bahwa orang yang mereka tinggal akan menjadi orang suk...