MACE CORONEL

100 15 5
                                    

Kini sepasang suami istri tengah bertengkar, yang mengakibatkan sang istri menangis tak karuan.

"Apakah anda gila, kenapa anda harus menaruh bayi saya ke pantai asuhan,saya sendiri masih hidup saya bisa membiayainya"ucap Emilia

"Emilia dengarkan saya, setelah usianya 15thun kita ambil kembali anak kita"ucap Marko suaminya

"Tapi kenapa kau menitipkan anak kita ke pantai asuhan"ucap Emilia dengan tangisnya yang makin menjadi-jadi

"Kumohon Emilia aku tau apa yang terbaik buat  putraku"

"Dan aku? kau pikir aku tidak tahu apa yang terbaik buatnya"

"Emilia! Kali ini saja patuhi aku, kumohon"

Emilia benar-benar tidak mengerti apa yang ada di pikiran suaminya ini hingga dia memisahkan dua putra kembarnya, Emilia hanya bisa menangis dan pasrah dengan apa yang menjadi keputusan suaminya Marko.

~~||~~.
14 Tahun kemudian

Seorang pria berusia 14 tahun kini tengah berlari dari kejaran para wartawan yang ingin meliputnya ia pun akhirnya bersembunyi di dalam kamar mandi umum.

"Aku bahkan tidak seperti artis, melainkan seperti seorang pencuri yang di kejar-kejar kesana kemari"ucap pria yang tidak lain adalah mace

Pria yang bernama mace itu pun meraih ponselnya yang ada di Saku celananya, dan mulai menelfon seseorang.

"Iya pa, saya ada di toilet umum di jalan xxx" ucap mace pada ayahnya yang ia telepon tadi

Setelah memberitahu ayahnya kalau ia terjebak di toilet mace langsung mematikan handphonenya, kemudian dia keluar untuk melihat keadaan.

"Huffff, aman"ucap mace sambil menghela nafas

Saat berjalan ke belakang toilet mace melihat sungai yang benar-benar indah dan bersih, namun dari kejauhan ia melihat ada keributan.

Saat mace mendekat ia melihat ada seorang anak di tengah sungai yang sedang berusaha berjalan ke daratan namun teman-temannya melemparinya dengan batu.

"Apa yang kalian lakukan?"tanya mace pada mereka

"Ini bukan urusanmu"jawab salah satu anak-anak itu

"Sial, kau tidak tau siapa dia?, Dia mace coronel"bisik teman anak itu

"Kalian merundungnya"ucap mace

"Tidak kita hanya bermain,iyakan Kosta"ucap anak itu lalu meneriaki pria di tengah sungai tersebut

Saat mace mengarahkan pandangannya ke pria yang bernama Kosta itu, betapa terkejutnya dia saat melihat Kosta karena mereka hampir memiliki wajah yang mirip,di balik maskernya itu mace hanya menganga saat melihat Kosta

"Tuan mace?"ucap asisten pribadi mace yang tiba-tiba ada di sampingnya

"Ha?"jawab mace dari lamunannya

"Ayo kita pergi"

"Ha?, Iy-a iya ayo"

Mace benar-benar terkejut saat melihat Kosta, disepanjang jalan perasaannya tidak enak seperti ia merasakan sakit juga saat melihat anak itu yang hanya diam saja saat dilempari batu.

Setibanya mace dirumah, seperti biasa di sudah disuruh untuk bersiap-siap untuk melakukan syuting, mace sebenarnya sangat muak menjadi artis dia benar-benar lelah bisakah dia menjadi pembalap saja seperti cita-citanya

Jika bukan karena kemauan ayahnya yang ingin mace menjadi artis, dia akan memilih menjadi pembalap.

"Bisakah aku tidak ikut syuting hari ini,saya benar-benar lelah"seru mace pada manajernya

"Berhentilah mengeluh mace, ayo bersiap-siap dan langsung ke tempat syuting"

"Kalau terus di kekang seperti ini mending saya menjadi penjual daging saja biar gendut"ucap mace lalu pergi ke kamarnya untuk bersiap-siap



Saat tiba di lokasi syuting seperti biasa mace langsung berakting dan akhirnya semuanya lancar saja, setelah syuting mace pergi ke mini market untuk sekedar beristirahat dan mendinginkan otaknya yang panas itu, tidak lupa iya memakai Hoodie dan masker.

Saat mace sedang duduk sambil meminum Coca-Cola, datang segerombolan anak dan langsung menghajarnya, yang membuat mace tersungkur ke tanah.

"Sialan kau Kosta, brengsek kau tidak memberi kita contekan tadi saat ulangan dan karena ulahmu itu nilai saya sangat buruk"ucap salah satu anak yang menendang mace

"Apakah kau mau adikmu yang saya bullying karena perbuatanmu sialan"

Mace yang mendengar itu benar-benar bingung apakah yang mereka maksud Kosta yang ia temui di sungai siang tadi, mace pun bangkit dan langsung meninju rahang salah satu anak yang tadi menendangnya.

"Kau menggunakan otakku untuk meraih nilai yang tinggi, apakah kau tidak malu sialan, brengsek gila kau tampak seperti hewan yang meminta makanan dari majikannya cuih" ucap mace sambil meludah kemudian dia pergi begitu saja meninggalkan kekacauan yang dia buat.

"Aghhhhh, kutu buku sialan, kau lihat saja nanti"






Segitu aja dulu, mohon komen ya para istri Kosta dan mace menurut kalian gimana, ya udah see you next chapter >>>>>




SIMILAR BUT DIFFERENT || KOSTA || MACE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang