chapter 2.

904 28 3
                                    

Lisa POV

Huh disinilah aku sedang membujuk nyonya besar yang sedang marah karena aku pergi ke club, ya setelah dari ruang tengah aku dimarahi oleh istriku berharap ada seseorang datang sebagai pahlawan malam tapi ternyata tidak, takdir lebih berpihak kepada istri tentu saja.

Hon, beb, sweety, mian hemm aku tidak bermaksud berbohong, a-aku hanya takut kamu tidak mengijinkan seulgi memaksa ku untuk ikut. -L

Dan kau mau right? Kenapa kamu tidak tolak lalu katakan aku harus pulang! Oh aku tau kamu pasti senang bisa bermanja-manja melihat tubuh wanita lain! -J

Aniya mana mungkin! Di hati ku yg sedalam lautan samudra gunung melewati antariksa lewat lubang hitam kemudian kembali ke bumi turun lagi ke daerah Gangnam belok sedikit ke gurun Sahara kemudian kembali ke Seoul hanya ada kamu, seorang wanita sempurna yang cantik bak Dewi Yunani. -L

Yayaya berhenti menggombal lalisa! Sekarang pergilah bersihkan badan kotormu itu awas saja jika hal ini terulang aku akan mencincang mu hidup hidup! Mengerti?! -J

Ya tentu saja siap laksanakan nyonya aku akan mandi se wangi mungkin! -L

Author POV
Setelah kepergian manoban yang hampir kehilangan nyawanya yang ke 1000× karena kebodohan nya sendiri, Jennie memutuskan untuk pergi bersantai di atas kasur king size nya sembari memainkan benda pipih yang selalu ia bawa kemanapun pergi.

Huh, ada ada saja Lisa, untung suamiku jika tidak mungkin sekarang sudah tidur diluar, drrttt drrttt! Eoh! Siapa yang menelepon malam malam, nomer tidak dikenal? -J

Halo? Siapa? -J

Jennie? Jennie Kim? Jubran? Ini aku deb! Apa kamu ingat? Kamu sudah lupa ya? Ahaha maaf mengganggu mu -deb

Deb? Ani Ani aku ingat tentu saja deb mana mungkin aku lupa, -J

Huh, syukurlah, kamu tau aku merindukan mu sungguh, kita sudah sangat lama tidak bertemu bukan? Sudah sekitar 3 tahun yang lalu saat kau pergi menghilang -deb

Maaf deb, sungguh aku menyesal karena pergi begitu saja, maaf aku tidak bermaksud meninggalkan mu -J

Ahaha, it's okay jen aku mengerti itu sudah lama semua terjadi bukan semata-mata karena kau, tapi karena aku juga. -deb

Mmm bagaimana jika besok kita makan siang bersama? Kebetulan aku sedang berada di Seoul, itupun jika kamu tidak kebaratan honey? -deb

Author POV
Jennie yang disebut honey tentu saja gelagapan dengan wajah yang sudah seperti kepiting rebus itu, entah mengapa ada rasa senang saat seseorang yang dia rindukan selama bertahun-tahun ini kembali menghubungi nya.

Tentu saja aku tidak keberatan, baiklah bsk kita makan siang bersama tentukan saja tempat nya Deb, aku akan datang. -J

Baiklah Jennie, selamat malam sampai bertemu bsk hmm, aku merindukan mu, dan.. terima kasih sudah menerima tawaran ku. -deb

Tentu sampai jumpa Deb. -J

Jennie POV
Aaargghhh, astaga ya tuhan entah mengapa aku merasa sangat senang saat manusia itu kembali, meskipun memang aku lah yang pergi, tapi..bukankah itu hal yg bagus aku akan bertemu dengan cinta pertama ku lagi setelah sekian lama, tapi Lisa? Ah sudahlah Lisa pasti mengerti toh aku hanya makan siang saja dia tidak akan mempermasalahkan nya, ahh rasanya bhkn sampai pusing karena rasa senang ini.

(Ceklekk) hon? Kamu kenapa guling guling begitu? -L

EOH, Ani aku aku hanya sedang ingin saja, ya! aku sedang ingin berguling saja! -J

Mmm benarkah? (Mendekat) APA KAMU SAKIT?! wajahmu merah honey, astaga apa kita ke rumah sakit? Panggil dokter saja nde? Kamu pasti sakit. -L

Author POV
Jennie yang sudah tegang setengah mati seketika menghela napas tenang saat mendengar apa yang dikatakan Lisa, ntah mengapa dia merasa panik padahal tidak ada yg terjadi tapi dia merasa seperti sudah tertangkap basah berselingkuh, jadi Jennie memanfaatkan situasi yang mengira Jennie sakit padahal kenyataannya tidak seperti itu.

Ah Ani, aku hanya ingin beristirahat saja hon, please aku ingin tidur saja sambil dipeluk. -J

Baiklah, tapi sebelum tidur makan obat dulu nde? Supaya tidak sakit lagi. -L

Sudah hon, saat kamu mandi aku sudah makan obat, makannya aku memilih tiduran saja, seperti nya obatnya sudah bereaksi makannya aku mengantuk. -J

Benarkah? Tidak berbohong? -L

Iya honeyy benar, ayoo plis aku sudah mengantuk ingin tidur. -J

Hahhh, baiklah kemari aku akan memelukmu mu hemm. -L

Author POV
Jennie yg sebenarnya sudah mengantuk juga hanya menurut kemudian mendekat dan masuk kedalam pelukan hangat suami tercintanya ini, pelukan penuh kehangatan dan kenyamanan pelukan yang yang selalu menjadi candu nya itu, membuat Jennie tertidur hanya dalam beberapa menit saja.

Tidurlah yang nyenyak baby, aku mencintaimu muach. -L



TBC

LateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang