Hari sabtu malam minggu, miliknya para insan muda untuk berkelana kesana kemari tanpa adanya tujuan.Begitulah aktivitas yang sedang dilakukan oleh putra tunggal pemilik perusahaan raksasa di Jakarta, Leonarez Dirgantara.
Leon, adalah seorang ketua geng besar di kota ini.Elnaroz, generasi ke-27 yang dimana menjadi puncak emas kejayaan Elnaroz dibawah pimpinan Leon.Kali ini Elnaroz berada di tangan pemimpin yang tepat, selain mempunyai insting yang bagus Leon juga ahli dalam memimpin jalannya geng ini.
"Bosku, nih denah penyerangan udah siap" ucap salah satu anggota Elnaroz.
Baron Galaska, ahlinya dalam bidang penyusunan strategi dan penyerangan.
"Gue rasa, kita harus nambah personil 20 orang lagi deh Yon" balas satunya.
Zafran Abimanyu, ini nih jagoannya Elnaroz yaitu si paling jago bela diri
"Menurut lo gimana rencana kita hari ini, Pal?" tanya Leon pada cowok diujung yang sedang menikmati sebatang rokoknya.
"Gue setuju sama Zafran, kita harus nambah kisar 20 anggota lagi buat jaga-jaga.Dan untuk denah Baron, itu udah mantep" balasnya dengan mematikan rokoknya menggunakan sepatu.
Siapa lagi kalau bukan sang penasehatnya Elnaroz, Refal Alizio yang lebih suka dipanggil 'Pal'.
Eits, jangan lupakan satu lagi pentolan Elnaroz.Dia ada diujung sana sedang menyantap samyang kesukaannya, sang negosiator kita Gavin Bernando.
Kelima pentolan itu adalah aset paling penting Elnaroz, jika salah satunya saja tidak ada ibarat minum teh tanpa gula, TAWAR.
"WOIII NYET IKUT KAGAK LO?" teriak Baron pada Gavin yang sama sekali tidak menggubris teman-temannya.
"Udah? wait, gue abisin dulu kurang sesendok" balas Gavin segera menghabiskan samyangnya dan langsung menyusul.
Elnaroz berangkat menuju markas kebesaran Reneux, mereka mulai memposisikan dirinya masing-masing seperti yang sudah diperintahkan Baron.Mereka sudah mengerti tugas masing-masing dalam penyerangan besar kali ini.
"Tes..dalam hitungan ketiga lo pada harus udah sergap mereka dari segala penjuru.Oke gais, 1, 2..., SEKARANG!" koordinir Zafran melalui HT.
"WOI ANJING SINI LO!" ucap Leon menantang sang ketua Reneux, Sagara.
"Cuih, udah gue duga kalo lo bakal bikin serangan sampah kaya gini" balas Sagara dengan santainya tetap menikmati sebatang rokok di tangannya.
"Gausah banyak bacot lo ya, asu" kesabaran leon sudah habis, ia menarik kerah jaket Sagara dan langsung memukulinya tanpa jeda.
BUG
BAGHH
PLAKK
BUGG
Belum sempat membalas pukulan Leon, Sagara sudah dibuat KO dan langsung pingsan di tempat.Leon yang sudah berhasil membuat Sagara tak berdaya, memastikan sekali lagi apakah sudah benar-benar tak berdaya.
"ELNAROZ, CABUT!" ambil alih Leon dengan diikuti anggota lainnya yang sudah berhasil membuat Reneux tak berdaya.
Dalam perjalanan menuju markas, mereka merayakan kemenangannya dengan konvoi ramai-ramai di jalan, untung saja ini jam 12 malam sehingga jalanan sudah sepi.Coba saja kalau sore, bisa diringkus polisi mereka.
"Woi Yon, jangan lupa jatah samyang gue nambah dua kardus ye!" teriak Gavin diatas motornya.
"Aman, hari ini kita gas makan-makan di markas, seperti biasa spesialis kurir pemesanan kita yaitu, Zafran!" ucap Leon dengan menyunggingkan senyum tak berdosanya pada Zafran.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEONASYA
Teen FictionGimana jadinya seorang putri pemilik pondok pesantren terkenal tiba-tiba kabur karena menolak perjodohan? ditambah lagi kaburnya ke markas geng motor besar, ELNAROZ Nasyaila Adiba Fahira, gadis yang kerap disapa Ning Nasya ini berumur 19 tahun, memp...