Let Me Love You

301 30 21
                                    

Untuk ke sekian kalinya, Zhang Hao terlihat menghela napas berat berkali-kali. Terlebih saat ini perasaannya sedang tidak keruan. Dua puluh menit yang lalu, ia telah memberanikan diri untuk menyatakan perasaan yang telah lama ia pendam selama ini kepada Lee Jeonghyeon, pemuda bertubuh tinggi yang membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama.

Namun, jawaban yang diberikan oleh Jeonghyeon sama sekali tidak sesuai dengan harapannya. Atau mungkin, pada kenyataannya ia telah menyadari bahwa dirinya akan ditolak.

Apa salahnya untuk berusaha, bukan? Meski kemungkinan diterima cintanya sangatlah kecil, tapi siapa tahu keberuntungan sedang berpihak padanya, 'kan? Begitu pikir Zhang Hao saat itu.

Teringat kembali perkataan Jeonghyeon padanya, pemuda cantik itu memejamkan mata dan memutuskan bersandar pada sandaran kursinya.

"Maaf, ya, Hao-hyung, aku tidak bisa membalas perasaanmu. Sudah ada seseorang yang aku sukai." ungkap Jeonghyeon saat itu, lalu ia kembali melanjutkan dengan perasaan tidak nyaman di hati, merasa bersalah. "Kau tahu benar siapa yang aku sukai, 'kan, Hao-hyung? Sekali lagi aku minta maaf."

Apa lagi, tiga hari sebelumnya Zhang Hao yang pergi menemani Keita untuk berdoa di kuil, diberikan saran olehnya untuk mencari keberuntungan lewat Omikuji.

Ya, Omikuji adalah kertas ramalan yang dipercaya mendatangkan keberuntungan. Katanya, Omikuji bisa memprediksi tentang masa depan seseorang, beruntung atau tidaknya dalam berbagai aspek. Misalnya, tentang percintaan, keuangan, karir, hingga kesehatan.

Waktu itu, Zhang Hao yang telah mendapat Omikuji-nya, berharap dalam hati bahwa tulisan yang tertulis di dalam Omikuji akan bisa memberikannya sedikit motivasi atau semangat untuk masalah kecil tentang asmara yang ia hadapi. Memejamkan mata sesaat, ia membuka perlahan kertas ramalannya dan melihat dengan saksama tulisan yang tertulis di sana.

Syokichi - A Little Luck.

Tepat saat tulisan itu terbaca, helaan napas keluar dari mulutnya. Ekspresi wajah tegangnya perlahan mulai terlihat sedikit lega. Setidaknya, Omikuji-nya masih lebih baik ketimbang harus mendapat Omikuji yang bertuliskan 'Sial Besar' atau 'Tidak Beruntung'.

Dan karena itulah, berbekal sedikit keberuntungan, Pemuda Zhang memutuskan memberitahukan isi hatinya pada Jeonghyeon. Namun, seperti yang telah ia duga sebelumnya, bahwa Pemuda Lee itu tidak mungkin balas mencintainya. Tentu saja itu karena Jeonghyeon telah menyukai orang lain.

Zhang Hao jelas tahu siapa yang dimaksud olehnya. Ah, betapa beruntungnya Ricky karena telah dicintai oleh Jeonghyeon. Meski kecewa, namun setidaknya ia berharap bahwa Jeonghyeon dapat membahagiakan Ricky, karena ia tahu bahwa Ricky, yang merupakan sepupunya, sebenarnya juga memiliki rasa terhadap pemuda tampan itu.

Meski Zhang Hao mengetahuinya, ia tetap memutuskan menyatakan perasaannya pada Jeonghyeon, dengan pikiran bahwa selama mereka belum menyatakan perasaan satu sama lain, maka masih ada kesempatan untuknya. Ia merasa benar-benar jahat, namun apa daya, ia juga ingin memperjuangkan cintanya terlebih dulu.

Sekarang ia merasa sudah lega, karena setidaknya perasaan cintanya --- walau pun berakhir ditolak --- telah dapat ia sampaikan. Itu lebih baik ketimbang terus memendamnya, juga agar ia bisa mendapat kepastian, sehingga nantinya bisa segera melupakan perasaannya tersebut.

"Wow! sepertinya ada yang sedang patah hati, nih?" suara yang begitu familier membuat Zhang Hao yang saat ini tengah memejamkan matanya, spontan membuka matanya cepat. Sosok bertubuh tinggi di depannya ini terlihat menyeringai, juga dagu yang sedikit terangkat, menatap jail padanya. "Aku benar, 'kan, bahwa kau sedang patah hati?"

The Story Of Us (BinHao One-Shot Collection)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang