Prolog

2.6K 400 48
                                    

Halo-halo, assalamu'alaikum ...

Udah lama kan, ya, nggak nulis. Hahahahahaha ...

Biar akunnya nggak bersarang laba-laba, juga buat naikin mood nulis sekaligus nambah-nambah literasi tapi tanpa mikirin PUEBI, kali ini mau nulis sambil sharing aja deh ya. Well, six years late sih ... berhubung pengalaman dan kejadiannya di tahun 2017. Tapi tetep aja pengen cerita tentang ini dari jaman masih di sana, kepikiran terus sampe sekarang nggak hilang-hilang.

Tentang apa?

Iya, sesuai judul dan cover-nya, tentang perjalanan & pengalaman selama di tanah suci dulu.

Ini cerita tentang perjalanan aku sebagai pelayan tamu-tamu Allah di rumah-Nya, Baitullah Makkah dan tempat tinggal Rasulullah, Madinah. Cerita dari enam tahun lalu yang masih jelas di kepala. Cerita tentang pengalaman aku sebagai Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) dengan hal-hal yang mungkin belum kamu tahu tentang perhajian itu sendiri. Bukan tentang tata cara atau birokrasi lengkap ya, bukan bidangku soalnya. Mungkin nanti dicampur sama waktu umroh sekalian ya, buat perbandingan.

Aku mau cerita tentang apa yang sebenarnya dilakukan para jamaah di pondokan sementara keluarganya mendoakan dengan buat pengajian di rumah empat puluh hari full, tentang wara-wirinya para petugas pendamping jamaah, sekaligus juga menjawab, kenapa sih???

Kuulang, KENAPA SIH??? KOK TEGA MULANGIN JAMAAH YANG SUDAH DI EMBARKASI CUMA GARA-GARA BELIAU GAGAL GINJAL STADIUM LIMA?? KAN KASIHAN?? KAN NGGAK APA-APA TETAP DIBOLEHIN HAJI, TOH SUDAH CITA-CITA JAMAAH KALAU QADARULLAH MENINGGAL DI BAITULLAH, ITU SYAHID! *mendadak ngegas*

Karena di tahun-tehun sebelumnya, pemberitaan menyayat hati macam ini tuh sukses bikin netizen kebawa emosi. Mungkin kebijakannya sudah terus diperbaharui pemerintah ya, jadi kejadian-kejadian seperti itu nggak terulang mulu. Nah, sambil cerita, semoga nanti temen-temen bisa ambil kesimpulan sendiri dan terbuka mindset-nya.

Mungkin untuk beberapa akan terkesan bosenin ya, apalagi ini nggak ada romance-romance babar blasss. Tapi semoga yang mau tetep baca, bisa ngerasain betapa amazed-nya aku sama tanah suci. Nggak heran kenapa tiap orang yang sudah ke sana pasti pengen balik lagi.

Jadi, bismillah ...

Jadi, bismillah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pelayan Tamu Allah (The Journey in the Holy Land)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang