Part 2

355 25 7
                                    

Setelah terjadi drama pagi hari keduanya sama-sama memutuskan untuk pulang ke rumah Thalia, mereka akan bersiap ingin ke mall untuk membeli ponsel baru untuk Thalia.

Masalahnya Jeffer ini pelupa kalau di nanti-nanti yang ada ia lupa dan tak beli-beli masih mending cepat-cepat mereka pergi, enak saja kalau beli nya nanti kan Thalia gak bisa ngapa-ngapain mana itu ponsel satu-satunya lagi.

Gak bisa hari ini juga itu ponsel baru udah harus ada apapun alasannya!

Keduanya masuk rumah kalau Jeffer ambil minum di kulkas kalau Thalia pergi ke kamarnya untuk mandi.

Namun berhubung Thalia keringatan parah jadi ia urungkan dulu acaranya mandinya, nunggu kering sebentar biar Thalia menjatuhkan tubuhnya di tengah ranjang.

"Dasar jompo nih gue baru segitu aja capek banget"

"Kaki gue sakit, pinggang gue rasanya mau copot nih"

"Kalau gak kerena beli hape mana mau gue jalan-jalan ke mall pagi-pagi, apalagi ini hari libur pasti banyak orang, huh"

Thalia membuka hoddie dan kaos nya menyisakan tanktop saja kaos itu ia buang ke sembarang tempat, "Gak seksi banget kok ini baju emang Jeff nya aja yang ribet!"

Jeffer masuk kamar, "Cantik katanya mau mandi" Jeffer duduk disebelah Thalia yang lagi tiduran.

"Aku keringetan"

"Thal makin hari kok bodi kamu makin sekel sih" komentar Jeffer ia mengelus-elus perut Thalia yang gak ada buncit-buncitnya, heran makan banyak tapi segitu-gitu aja itu perut.

"Gen dari lahir, ehh Jeff pinjam ponselnya dong mau kabari Citra" Jeffer menyerahkan ponselnya pada Thalia, aplikasi pertama yang di kunjungi Thalia adalah pesan.

"Mau bahas apa sih sama Citra nya?" Jeffer mendekat.

"Nanya tugas Pak Chakra"

"Tugas apa lagi sih Thal? Perasaan tugas mulu"

"Kayak gak tau Pak Chakra aja"

Setelah selesai menanyai tugas pada Citra, Thalia lalu berpindah ke aplikasi toktik untuk menye-croll video yang sedang trending di aplikasi berlogo mp3 tersebut.

Ting!

Naula: ayok ketemu

Notifikasi berbunyi dengan seutas nama serta pesan yang dikirim.

Thalia menyerngitkan keningnya, menajamkan penglihatannya pada pengirim pesan itu.

"Naula, siapa Jeff" tanya Thalia, Jeffer membulatkan matanya.

"Naula siapa sih Yang? Emang kamu dapat pesan dari mana?" tanya Jeffer, takutnya Thalia membuka-buka aplikasi telegram miliknya.

"Dari telegram, katanya 'ayok ketemu' gitu, Naula siapa Jeff?"

"Lah mana ku tau, itu pasti kerjaan orang iseng kali aku aja gak kenal siapa dia udah gak usah dipikirin" Jeffer mengambil ponselnya ia meletakkannya di meja samping kasur.

"Jadi pacar aku yang cantik ini mau mandinya kapan? Hmmm"

"Iya deh aku mandi" dengan malas Thalia beranjak dari kasurnya ia mengambil handuk yang tergantung di dekat pintu kamar mandi.

"Naula, ada apa sih?" gumam Jeffer ia mengecek ponselnya dan membalas beberapa pesan dari Naula.

"Sok kangen lo, bilang aja butuh duit" cibir Jeffer melihat pesan itu.

Meskipun misuh-misuh nyatanya Jeffer tetap membalas pesan dari pengirim itu hingga mereka larut dalam percakapan aplikasi telegram.

Tak lama Thalia pun keluar dari kamar mandi dengan balutan bathrobe pink miliknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 10, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Posesif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang