Cowok Aneh !

4 0 0
                                    

Andara Ghani Jheva seorang mahasiswi yang memiliki prinsip hidup "cukup nikmati saja kehidupanmu, ini adalah dunia jadi kamu tidak boleh berekspektasi lebih terhadap apa yang ada di dalamnya" . prinsip tersebut telah ia tanamkan sejak duduk di bangku SMP di mana pada saat itu semua berjalan berbanding terbalik dengan apa yang di harapkan. Karena itu ia tidak ingin lagi berekspektasi tentang dunia. Ia membebaskan apapun yang akan masuk pada hidupnya, seperti jika ada yang ingin berteman dengannya ia akan menerima dengan senang hati bahkan jika mereka memutuskan untuk berhenti berteman dengannya pun dia tidak keberatan karena baginya people come and go itu memang sifat alami manusia.

Karena prinsip itu Andara menjadi sosok yang sedikit pendiam, bukan karena dia tidak pandai dalam bersosialisasi melainkan dia terlalu malas untuk hanya sekedar berbicara hal yang menurutnya tidak begitu berguna. Seperti saat ini, jika kebanyakan mahasiswa akan mengawali paginya dengan duduk di kantin atau sekedar mengobrol di depan kelas seraya menunggu dosen, Andara lebih memilih duduk berdiam diri di mejanya dengan ditemani buku bacaan favoritnya.

"Daraaaaaaaaa" suara melengking itu berhasil masuk dengan tidak sopannya ke telinga Andara membuat sang empu bergegas menutup indra pendengarannya sebelum benar-benar harus dia bawa ke dokter THT. Andara tahu betul siapa pemilik suara itu, dia adalah sahabat Andara satu-satunya dan limited edition.

"Daniaaaaa ini masih pagi bisa gak itu suara toanya di kecilin dulu" balas Andara dengan memutar mata malas.

"Lagian sudah tahu masih pagi eh udah sibuk aja sama dunia fiksi" ucap Dania, seraya membenarkan posisi duduknya di samping Andara. "Nih, gue bawain bekal, gue tahu lu belum sarapan kan?" sambungnya dengan menyodorkan kotak bekal berwarna pink pada Andara.

Itulah Andara yang selalu datang lebih awal ke kampus tapi melewatkan sarapannya. Mengetahui kebiasaan buruk sahabatnya Dania selalu membawakannya bekal entah itu masakan ibunya dari rumah atau membeli makanan di warung ibu mamik di depan kampus. Jika ada yang bertanya kenapa Dania sebegitunya dengan Andara jawabannya adalah Andara dan Dania sudah berteman sejak SMA, mereka bahkan telah mengetahui seluk beluk keluarga masing-masing bahkan Andara sering berada di rumah Dania saat dunianya tidak baik-baik saja.

"Terima kasih Dania baik"

"Yee giliran ada makanan aja lo bilang gue baik" Dania mengerucutkan bibirnya, seolah-olah marah terhadap sahabatnya itu. Tapi alih-alih memperhatikan, Andara malah asyik menyantap nasi goreng buatan ibu Dania tanpa mempedulikan sahabatnya itu. Sedangkan di sisi lain, Dania yang menatap Andara makan dengan lahapnya merasa sangat bersyukur bisa menemani Andara sampai di titik ini.

Gue memang rindu Andara yang dulu tetapi gue juga gak mau kalau Andara berubah seperti dulu, tetap seperti ini ya Ra, gue gak bisa janji tapi gue usahain untuk selalu ada buat lo. Bulan sabit telah muncul menghiasi wajah cantik Dania yang menjadikan mata sipitnya semakin tidak terlihat.

Bukan AREKSA namanya jika tidak membuat onar. AREKSA merupakan salah satu club pertemanan yang beranggotakan 6 orang yaitu Asa, Rio, Ellio, Kevin, Sada dan Adi. Meskipun dikenal sebagai pembuat onar pada dasarnya mereka adalah mahasiswa yang memiliki pengaruh besar terhadap fakultas masing-masing. Ya mereka tergabung dari fakultas yang berbeda. Rio yang merupakan ketua BEM Fakultas Manajemen dan Adi sebagai wakilnya, Ellio menjabat sebagai Asisten dosen di fakultas Teknik dan Asa yang menjabat sebagai ketua UKM seni musik dan Sada sebagai wakilnya.

Pagi ini mereka membuat onar di kantin kampus, hanya karena tempat yang biasa mereka tempati telah di isi oleh mahasiswa lain. Prinsip mereka apa yang telah di klaim menjadi milik mereka tidak boleh ada yang mengambilnya meskipun itu barang yang seharusnya menjadi barang umum. Sehingga terjadilah baku hantam di pagi buta.

"Gue peringati sekali lagi, ini adalah tempat kita AREKSA dan lo gak berhak untuk duduk di sini, ngerti?" Ucap Adi pada salah satu mahasiswa yang telah babak belur karena serangan mereka.

"APA KALIAN LIHAT-LIHAT, MAU SEPERTI DIA JUGA" marah Sada pada beberapa pasang mata yang selalu tertuju pada mereka.

Itulah mengapa tidak ada yang berani terhadap anak-anak AREKSA. Mereka hanya berwajah malaikat tapi mereka tidak memiliki hati nurani bahkan mereka terkenal dengan kekejamannya.

Hari ini adalah hari di mana mahasiswa akan melakukan ujian, kebanyakan di saat ujian mereka akan berebut untuk memilih tempat duduk paling belakang, karena bagi mereka tempat duduk paling belakang adalah bangku teraman saat ujian. Tapi hal itu tidak berlaku bagi Andara dan Dania, mereka berdua tetap menempati tempat duduk seperti biasa.

Sedangkan Asa dan Sada baru masuk kelas 15 menit setelah ujian di mulai, mereka tidak bisa memilih tempat duduk sehingga Asa harus menempati tempat duduk kosong di depan Andara sedangkan Sada di urutan ke 3 dari kanan. Mereka menempati tempat duduk tersebut setelah mendapat izin dari pak Gunawan dengan sebuah syarat.

Brak !

Tiba-tiba saja Asa menggebrak meja nya memecah keheningan yang terjadi.

"Lo bisa diem gak ? Brisik tahu gak" ucapnya marah pada Andara

Puluhan pasang mata menatap dengan heran, pasalnya dari tadi tidak ada suara bising yang keluar dari mulut Andara tetapi kenapa tiba-tiba Asa menyuruhnya untuk diam.

"Maksud lo apa? Gue diam dari tadi" Andara ikut tersulut emosi

"Diam? Diam lo bilang? Lo itu berisik, berisik banget"

"Asa, Andara, DIAM, apa yang kalian lakukan? apa kalian tahu kalian sudah mengganggu teman kalian?" pak Gunawan yang mendengar kekacauan pun dengan cepat melerai keduanya. "Karena kalian sudah membuat kekacauan, setelah ujian selesai bapak tunggu kalian di ruangan bapak" sambung pak Gunawan.

Andara merutuki dirinya, kenapa kesialan terjadi padanya hari ini padahal dia sudah merencanakan untuk ke toko buku setelah ujian, akan tetapi dia harus pergi ke ruangan pak Gunawan hanya karena cowok aneh di depannya ini.

"Dasar Cowok aneh, sialan!" umpat Andara.

"Lo yang aneh, goblok" mata Andara membulat sempurna setelah mendengar perkataan Asa, bagaimana cowok di depannya ini bisa mengetahui apa yang dia pikirkan, apakah dia cenayang?

"Gue manusia bukan cenayang" lagi-lagi Andara di bingungkan dengan perkataan Asa, dengan segera dia membuang jauh-jauh apa yang dia pikirkan tentang cowok aneh di depannya ini sebulum otaknya juga kan terkontaminasi dengan keanehannya.

BIMASAKTITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang