Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Feat
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sudah hampir satu bulan rose di culik oleh para mafia alice masih dibayangi rasa bersalah, membuat adik yang begitu ia cintai menggantikan posisinya disana namun ia akan menjadi semakin merasa bersalah lagi jika kemungkinan mereka mengembalikan rose dengan keadaan tidak bernyawa, sungguh jika itu terjadi Alice tidak akan pernah memaafkan dirinya sendiri atau bahkan alice juga akan menyusul rose kealam baka jika itu terjadi.
Adiknya yang manis, adiknya yang cantik, adiknya yang baik,adik satu-satunya yang ia miliki tidak pantas hidup bersama para mafia kejam. Alice tidak bisa mengeluh mengenai takdirnya yang terpilih oleh negara menjadi anggota BIN, karena ketika ia terus menyalahkan dirinya ia akan menjadi lemah, maka dari itu ia akan menjadi kuat sekarang agar bisa bertemu dengan rose membunuh para baajingan itu dan membawa rose dengan keadaan selamat.
"Kudengar si kembar kembali berhasil menjalankan misinya" seruan hanbin menyadarkan lamunan alice gadis ini bangkit mendekati rekan kerjanya duduk melingkari meja.
"Ya jeonghan dan joshua sedang dalam perjalanan pulang" jawab wonwoo.
"Bagaimana apa sehun masih sering mengunjungi restoranmu?" Tanya scoups tangan meraih sebuah botol soju membukanya, kemudian menuangkan cairan tersebut pada gelas kecil yang telah tersedia di meja.
"Begitulah, sepertinya dia memang benar menginginkan rose" Jawab wonwoo tatapannya beralih pada alice yang hanya duduk bersandar pada sofa dengan menutup kedua matanya.
"Respon mu biasa-biasa saja, apa kau sudah tahu kalau sehun mulai mengincar rose?"
Netra cokelat itu kembali terbuka menatap pada wonwoo kemudian mengangguk "Dia sudah mengetahui bahwa aku memiliki kembaran dari awal"
Wonwoo, scoups juga hanbin menatap Alice dengan iba. Sudah menjadi resiko bagi para anggota BIN yang harus siap berurusan dengan penjahat sekelas mafia atau yakuza atau bahkan berkonfrontasi dengan CIA atau agen dari luar negeri.
Resiko ketika berhadapan dengan intelejen asing sangat besar dan mereka bisa juga kehilangan nyawa. BIN adalah penjaga kestabilan negara dan tak jarang dianggap sebagai batu sandungan oleh banyak orang yang merasa dirugikan BIN, termasuk para penjahat sekelas mafia dan yakuza. Maka dari itu pekerjaan ini menunutut bertaruh nyawa.
