Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Perjalanan menuju tempat berbelanja diisi dengan keheningan jalanan yang mereka lintasi nampak sepi membuat rose semakin larut dalam lamunannya.
Gadis itu tengah duduk disebuah mobil hitam dengan ryujin yang selalu setia disampingnya, sedangkan ada empat pemuda lainnya dibelakang gadis itu ada Hoshi dan erik juga ditambah johnny yang duduk di tempat kemudi sedangkan moobin duduk disamping pemuda itu yang bertugas untuk mengawal ryujin juga mengawasi rose sekaligus.
Ryujin memutuskan untuk pergi ke swalayan untuk membeli keperluan mereka di markas juga kebutuhan rose ia berniat membelikan rose gaun dan kebutuhan lainnya.
"Bukankah jalan ke swalayan terlalu sepi oppa?" Tanya ryujin pada johnny
"Benar, aku sedikit curiga apa mungkin kita diikuti?" Ucapan johnny reflek membuat semua orang menoleh ke arah belakang namun tidak ada apapun disana.
Sedangkan rose tiba-tiba saja merasakan aura mencengkam dalam mobil itu ia tidak berpikir sama sekali jika jalanan yang sepi mengidikasikan sebuah bahaya.
CKIIIIITTT!!
Badan rose terdorong kedepan kepalanya terbentur dengan jok pengemudi, bersyukur rose memakai sabuk pengaman, jadi benturan itu tidak terlalu keras.
"Apa yang terjadi?" tanya Hoshi.
Johhny berdecak pemuda itu turun dari mobil diikuti oleh moobin, untuk kedua kalinya johnny mendesah lelah ban mobilnya bocor.
"Apa mungkin ini ulah seorang sniper lagi?" Tanya moobin yang ikut berjongkok memeriksa ban mobil tersebut.
"Mungkin bisakah kau telepon haechan suruh bawa dua mobil kemari" Titahnya pada erik.
Rose hanya memperhatikan mereka dari jendela kaca mobil karena tadi johnny dengan keras melarangnya keluar gadis itu hanya diam dan menurut walaupun dalam hati banyak kejanggalan yang terus berputar diotaknya.
"Eonnie"
Rose menoleh saat dirinya dipanggil.
"Aku terkadang ingin pergi dari sini, jujur aku sudah lelah aku ingin hidup bebas dari dunia seperti ini aku ingin menjalani hidup seperti gadis-gadis seusiaku, pergi kuliah menonton bioskop bersama,camping dan menjalani hari yang normal" Ucapan ryujin membuatnya tertegun.
Entahlah. Dari awal pertemuannya dengan ryujin ia menyadari bahwa gadis itu penuh dengan kepalsuan melalukan semua pekerjaan yang tidak seharusnya gadis itu kerjakan diusia yang sangat muda, jelas rose sangat paham maksud dari ucapan tersebut, ryujin ingin bebas dari para mahluk sialan ini.
Ryujin menolehkan kepalanya pada rose yang hanya terdiam "Tapi tidak ada kehidupan yang sempurna karena kesedihan,penderitaan dan kebahagian akan selalu menyapa kita kan? maka aku sudah bertekad untuk terus bersabar dan bersyukur sebagai penyempurna semua rasa yang ada terlebih ini sudah menjadi jalan takdirku ber'usan dengan mereka"