Prolog

6.1K 10 0
                                    

Adalah luka terhebat bagi Silmia saat membuka mata, rasa sakit di bagian vaginanya terasa sangat nyata. Lalu, ayahnya bergerak brutal di atasnya tanpa sehelai kain, Mendesah berkali-kali, meremas kuat-kuat payudaranya, lalu meninggalkannya dengan segala luka.

"Ayah... Ini sakit."

Silmia hamil. Membuang janinnya tentu menjadi opsi tunggal. Ia baru menduduki bangku SMA, tiada tempatnya berbagi lara mengingat sang ibu yang telah lama tiada, tentu dirinya tidak pernah ingin mempunyai anak di saat dia masih ingin menikmati masa sekolah.

Kini, hidup berdua di rumah dengan sang ayah bagaikan di neraka. Namun, perlahan ia menikmati semua itu. Ia terbiasa, ia terbuai, ia terlena... lalu, keberanian muncul dari dalam dirinya untuk menciptakan kenikmatan dari orang-orang sekitar yang bukan hanya sang ayah saja. Tindakannya ini diartikannya sebagai bentuk penghapusan rasa sakit, rasa trauma, serta menikmati masa muda dan kebebasan.

"Kamu bisa dipake?" bisik seorang siswa lelaki saat keduanya beralih ke pojok kelas.

Silmia mengangguk mantap.

"Nanti pulangnya ikut ke apartemen gue, ya?" Siswa bertindik itu mengedipkan matanya nakal.

Silmia menggigit bibir bawahnya sensual sebagai jawaban.

Next?

Mari Bersenang-senang!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang