Om dosen atau Pak dosen

202 31 2
                                    

Pagi hari yang cerah, biu bangun dengan badan yang pegal-pegal karna kemarin sore mengeliling mall.

Biu duduk terlebih dahulu, sebelum memutuskan berdiri guna mengumpulkan nyawa nya yang masih berterbangan di alam mimpi.

"Ini mesti banget gue berangkat kuliah kah? Kalo bisa milih mau tidur lagi 🥺"

Tok tok tok

"Ketukan pintu terdengar sebanyak tiga kali, masuk gha di kunci ko"

Permisi aden, bibi di perintahkan ibu untuk memastikan aden sudah bangun dan bergegas mandi.

Ya ampun bunda, biu itu sudah bukan anak kecil lagi kenapa harus di perlakukan kaya gini sih ucap biu kesal.

Maaf aden, bibi cuma menjalankan perintah ibu.

"Ehhh ehhhh maaf maaf biu gha marah sama bibi ko, sekali lagi maaf yah bi.
Ini biu bangun langsung mandi ko jadi bibi bisa pergi keluar"

Baik aden, bibi undur diri.

Biu pun menepati janji nya dia segera ke kamar mandi guna membersihkan diri.

Skippp

"Papah dan bunda sudah duduk manis di meja makan menikmati secangkir teh dan roti panggang buatan bibi"

Bunda......

Iyah pah, mau tambah roti nya lagi?

Bukan bunda, papah mau bicara.

Bicara apa pah?

Kemarin selepas kamu pergi brian dateng ke rumah.

Owhhh palingan mau ngajakin main golf kan?

Bukan cuma ngajakin main golf ajah sayang, tapi dia ngajakin kita besanan juga.

Prang

"Seketika cangkir yang di pegang bunda jatuh karna mendengar ucapan suami nya barusan"

Sayang kamu Gpp kan? Apa ada yang luka zayden mengecek kaki istri nya karna takut-takut ada serpihan kaca yang melukai nya.

Bibi ,bibi ....

Iyah tuan...

Tolong berskan kekacawan ini, dan buatkan kami teh lagi kemudian antar ke ruang tamu.

Baik tuan...

"Zayden memapah istri nya menuju ruang tamu mendudukan nya di sopa, miranda terlihat masih kaget dengan apa yang dia dengar tadi"

Sayang, kamu jangan bikin aku takut donk maaf kalo aku salah ngomong.

Kalo kamu gha suka biar aku bilang sama brian untuk membatalkan rencana ini.

JANGAN PAH, BUNDA SETUJU KO....

HAH......

Ko hah pah, bunda bilang bunda setuju biu di jodoh kan dengan blue.

Syukur lah, nanti papah tinggal sampaikan ke brian.

Tapi pah, memang nya biu akan menerima perjodohan ini dengan sukarela.

Papah ada rencana, tapi butuh bantuan bunda.

Apa rencana nya pah?

Ada lah pokok nya, papah mesti urus beberapa hal dulu.

Selam itu baik buat biu, bunda bakal dukung rencana papah.

... di kamar biu ...

Biu sudah berpakain rapih siap untuk memulai hari ini dengan senyum indah nya.

Dia bergegas memakai ransel nya, membuka pintu dan menuruni tangga.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jodoh Pilihan Papah (BlueBuild)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang