.
.
.Malam itu, suasana di Bar Exodus terlihat sangat ramai dan penuh. Kerasnya suara musik yang dimainkan seorang DJ membuat suasana malam itu semakin meriah, asap rokok yang membumbung, serta berbagai macam bau minuman keras menyeruak memabukkan. Tepat di sebuah sudut, tampak seorang pria mengenakan kaos merah dibalut jaket denim serta celana jeans tengah berdiri menyender sambil menghisap rokok yang ada di sela jaringa. Matanya yang tajam, tampak sedang mengamati keadaan di sekitarnya dengan tenang, ia sudah terbiasa dengan keadaan bar yang penuh sesak, tampak orang-orang tengah asyik menggoyangkan badannya, juga beberapa pasangan muda-mudu yang tengah bercumbu dengan liar.
Seringaian muncul dibibirnya kala melihat di sudut lain, sekelompok remaja tanggung yang tertidur dengan beberapa botol minuman di depan mereka. Sepertinya mereka sudah mabuk berat. Ia pun beranjak dari tempatnya dan berjalan menghampiri para remaja itu.
"Nathan!" Langkahnya terhenti saat mendengar sebuah suara memanggil namanya. Ia celingukan mencari suara tersebut. Samar-samar ia melihat perempuan cantik yang mengenakan mini dress dengan belahan dibagian paha kiri yang membuat paha putihnya terlihat, tampak berjalan kearahnya sambil tersenyum. Sangat seksi!
Nathan menghampiri perempuan itu dan langsung memeluk pinggang rampingnya, sesaat mereka terlibat ciuman panas. Tangan lihai Nathan kini sudah berada didada sintal perempuan itu.
"Apa kabar, sayang?" Tanya Nathan sesaat sesudah melepas ciuman mereka, namun tangannya masih tetap berada di payudara perempuan itu dan sedikit memberi remasan di sana membuat perempuan itu melenguh nikmat.
"Aku baik." Jawab perempuan bernama Chitta. "Udah lama ya aku nggak kesini, kangen banget tau sama kamu." Ujar Chitta manja.
"Kupikir kamu udah lupa sama aku. Apalagi semenjak kamu nikah, udah nggak pernah hubungi aku lagi." Keluh Nathan.
"Hahaha... maafkan aku Nat." kata Chitta sambil mengelus dada bidang Nathan dan memberikan sedikit usapan.
"Maaf aku terima. Tapi kamu harus aku hukum."
Nathan menyeringai dan menarik tangan Chitta, isyarat agar perempuan itu mengikutinya. Mereka berjalan ke arah lorong yang merupakan jalan menuju kamar-kamar yang di khususkan bagi mereka yang ingin menuntaskan hasrat.
Di sana tampak Nathan yang sedang mengukung tubuh seksi Chitta. Tangannya dengan cekatan mengangkat dress yang dikenakan Chitta, hingga memperlihatkan dalaman seksinya.
"Aakh Nathan.. aku sangat menginginkanmu~" Ucap Chitta erotis. Tangan lentiknya menyusup ke dalam kantong celana Nathan, Setelah menemukan benda yang dicari, perempuan itu langsung mengeluarkan tangannya dan memasukkan benda itu kedalam dressnya dan diselipkan di samping celana dalam yang sedang di kenakannya.
"Terima kasih, sayang. Aku akan menemuimu lagi besok." Setelah mencium bibir Nathan sekilas, Chitta segera pergi.
"Shit! Sangat menggoda~" Ucap Nathan sambil menjilat bibir bawahnya yang penuh dengan saliva
Jika dilihat sekilas, tidak ada yang aneh dengan kegiatan yang barusan mereka lakukan. Tidak lebih dari dua orang berbeda jenis yang sedang menuntaskan hasratnya. Tapi di balik itu, transaksi jual beli sedang berlangsung.
Chitta, wanita seksi itu tidak lebih dari seorang pelanggan setia bagi Nathan. Mungkin orang lain tidak akan ada yang percaya, Nathan si laki-laki tampan dengan aksen wajah yang manis bak malaikat itu adalah seorang bandar. Ya, Nathan adalah bandar narkoba juga pemakai tentunya, dan Chitta adalah pelanggannya.
Nathan langsung kembali menuju tempat sebelumnya, tempat biasa ia berdiri sambil mengamati keadaan bar. Sambil berjalan, mata tajamnya menangkap sosok pria yang tadi mengikutinya ke lorong. Penampilan orang itu terlihat berbeda dengan pengunjung lain dari bar malam yang penuh dengan gaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Usik (MileApo)
FanfictionMasalah datang bertubi-tubi dalam kehidupan Nathan Louris. Sebagai seorang pecandu sekaligus bandar narkoba, Nathan tidak berharap banyak tentang kehidupannya. Nathan tidak mempunyai mimpi, ia takut mimpinya akan membuatnya enggan untuk menghadapi k...