prolog

8 3 0
                                    

  Bayi mungil berkulit kemerahan menandakan kalau dia baru terlahir sebagai makhluk polos yang tidak tau apakah ini baik atau buruk buat nya , dia tau di dunia ini ada sosok malaikat baik yang berperanan menjadi ibu nya .

Bayi tersebut melihat ibu nya dengan mata polos menandakan bahwa orang bersama nya adalah orang yang baik .

" Anak bunda cantik , pasti ayah kamu sayang sama kamu nak " . 

melihat mata sang anak membuat dia senang dengan keberadaan makhluk kecil yang ada di hadapannya .

Suara bunyi sepatu terdengar di kamar nya , sang bunda melihat ke arah pintu berharap suami nya datang menjumpai nya . Dugaan nya benar ternyata sang suami lah yang menemui nya . Sang suami menghampiri nya melihat gumpalan lucu yang ada di gendongan istri nya ini .

" Laki laki apa perempuan? " . Tanya suami yang masih setia melihat gumpalan tersebut

" Perempuan mas . lucu kan , Mas ga mau adzanin ? " . Jawab sang istri melihat mata sang suami

" Kenapa perempuan ! , Kita udah bahas anak pertama harus laki laki. kenapa keluar nya perempuan " . Senyuman yang ada di sang istri luntur seketika mendengar jawaban suami nya

" Mas ! . Ini udah takdir Allah mas , kita sebagai manusia harus menerima takdir yang di berikan oleh Allah " . Sahutan istri membuat sang suami marah dengan apa yang dia bicarakan

" Dia bukan anak ku , kalau kamu mau adzanin kamu sendiri yang adzanin " sang istri hanya bisa melihat punggung sang suami meninggalkan ruangan tersebut .

Di elus dada nya sang anak berharap anak nya tidak bersedih mendengar ucapan ayah nya .

" Nak . Jangan di dengerin apa kata ayah mu ya , mungkin ayah mu lagi capek karna kan ayah mu habis pulang kerja . " Mendungan air mata tak tertahan kan keluar di kelopak mata nya sang bunda isakan memenuhi ruangan tersebut

" Anak kesayangan bunda belum bunda kasih nama ya?, Gimana anak nya bunda ini bunda kasih nama Luna Andriani . Bunda harap anak nya bunda ini di sayang sama orang sekitar jadi anak yang baik , rendah hati nya , suka nolongin orang dan banyak temen sejati , satu lagi jadi anak pemberani nya . Maafin bunda ya ! , bunda ga bisa adzanin kamu nak  kita tunggu om kamu ya . Jangan sedih anak ku , bunda lihat di mata kamu banyak kejutan yang menanti kamu nak " . Kata bunda nya sambil mengelus dada sang anak supaya tertidur dengan tenang tanpa terganggu dengan isakan bunda nya .

Pintu terbuka terlihat sosok gagah memakai kaus hitam yang tertutupi dengan jas dan celana hitam panjang yang rapi menandakan orang tersebut habis pulang dari kantor .

" Assalamualaikum mba , wih mba udah lahiran aja nih . Mau lihat dong keponakan ku ini " tanya sang adek melangkah jalan ke arah mba nya dengan mata berbinar pertanda meminta yang ada di gendongan mba satu satu nya ini

" Walaikumsalam dek , baru pulang dek biasa nya ga selama ini . Cuci tangan dulu baru boleh ambil keponakan mu " jawaban dari mbak nya membuat pindah haluan menjadi ke arah WC .

" Iya mba , macet tadi sekalian mampir gitu cari makanan. Mba udah makan ?" Tangan sang adek meminta keponakan nya di serahin ke dia

" Aduh lucu banget sih keponakan ku ini , mba udah suruh mas Rey adzanin belum " . Pertanyaan dari sang adek membuat sih kakak berhenti memakan makanan nya

" Udah tadi , tapi dia nya ga mau " . Lanjut mba nya sambil memakan makanan yang tertunda barusan

" kenapa , jangan bilang dia ga terima anak nya perempuan ya " . Anggukan kepala dari mba nya pertanda dari jawaban sang adek

" Ya udah kalau ga mau , biar aku aja yang adzanin . "

Hidup itu lucu ya ..............

lunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang