"Lapor kapten surat pemindahan tempat dinas sudah anda sudah di siapkan"
"Hemm" Balas Yoongi.
"Ayollah yoon, kau serius ingin pergi ke busan?" Ucap woozi.
"Hemm ini perintah atasan, bukan keinginanku"
"Di sini kita kekurangan penjinak bom profesional seperti mu yoon"
"Kau juga profesional, aku titip asrama ini kepadamu"
Tak heran jika kemampuan Yoongi lah yang membuat pangkatnnua tinggi di usia yang masih 30 tahunan.
Ia selalu bekerja tanpa lelah hingga di juluki king of work oleh teman seangkatan nya, selain tampan dan pintar ia jadi murid kesayangan para Atasannya, tak ada kasus yang gagal jika Yoongi yang menanganinya.
Ketika sedang mengemasi barang-barangnya, tiba-tiba anak gadis dari atasannya masuk ke kamar yoongi tanpa permisi.
"Apa kau sungguh akan pergi oppa?" Tanya jennie.
"Alangkah baiknya kau mengantuk pintu jika ingin masuk ke kamar orang lain, aku tak mau prajurit lain memikirkan hal yang tidak - tidak tentang kita" Sahut Yoongi sambil menata baju-bajunya di koper.
"Kenapa kau jahat sekali, aku sudah lama menyukai mu oppa, beri aku kesempatan"
"Sudah ku bilang aku tak berminat denganmu, cari lah laki-laki lain"
Yoongi pun berbalik ke arah jennie.
"Keluarlah!! Sebelum yang lain datang" Usirnya.
Seketika itu pula jennie tiba-tiba memeluk Yoongi dengan erat dengan menitipkan air mata.
"Apa ini alasanmu pergi untuk menghindari ku"
"Lepaskan jenn, tak baik seperti ini" Ucap Yoongi dengan susah payah melepaskan pelukan jennie.
Jujur Yoongi selama bertugas tak pernah sedikitpun berhubungan dengan perempuan hingga ia bertemu jennie yang terus mengejarnya.
"Aku tak mau berpisah dengamu oppa, ayo kita menikah dan punya anak banyak, pasti kita akan bahagia"
Pada akhirnya dengan sedikit tenaga, pelukan itu berhasil di lepas yoongi.
"Cukup, aku harap kau bisa menemukan laki-laki yang bisa mencintai mu! Sekarang pergilah atau aku akan mengusir mu dengan kasar" Jawab Yoongi ketus dengan sedikit muak terhadap jennie.
Jenni yang mendengar itu merasa sakit hati dan mulai menitipkan air mata, ia pun langsung pergi berlari meninggal kan kamar Yoongi.
Beberapa saat kemudian segerombolan prajurit teman seasrama Yoongi datang untuk mengajak makan malam terakhir Yoongi dinas di kota ilsan.
Mereka telah menyiapkan beberapa menu barbeque kesukaan Yoongi, berbagai jenis minuman dan beberapa jagung bakar di sana.
"Aku tak percaya kau akan pergi yoon" Ucap Ahn seo jun salah satu teman sekamarnya.
"Mau bagaimana lagi ini perintah, aku pun tak dapat menolaknya" Jawab Yoongi dengan menunduk.
"Aku yakin akan sangat merindukanmu, kalau aku kehabisan celana dalam, aku harus meminjam ke siapa dong" Gurau seo jun.
"Yakkk belilah celana dalam satu truck dan rajin lah mencuci, dasar pemalas"
"Apakah sekarang aku boleh memanggilmu Hyung? Ayolah kau lebih tua dariku" Tanya seo jun Sambil mengangkat turunkan alisnya.
"Kita cuman beda 3 bulan, panggil nama pun cukup dan aku tak setua itu"
"Sama saja kau lebih tua dariku Hyung" Menggoda dengan cengirannya dengan memeluk lengan Yoongi.
"Lepaskan aku tak suka dengan pria, aku masih normal" Berusaha melepas pelukan seo jun di lengannya.
Tiba-tiba woozi berteriak dari arah tempat ia memanggang daging.
"Hey kalian yang di sana, dagingnya sudah matang, apa kalian tak lapar, kalau tak mau biar aku yang habiskan" Ucap woozi.
Dengan sigap Yoongi menghampiri kerumunan temannya.
Keesokan harinya sebelum ke busan ia mampir ke rumah keluarganya yang berasa di daegu.
Sebenernya hubungan Yoongi sedikit tidak baik dengan ayahnya karena ia tak menyukai kehadiran ibu sambungnya yang angkuh, ibu kandung Yoongi meninggal karena sakit parah sekitar 10 tahun lalu tepat di saat Yoongi lulus di Akademi kepolisian.
Ayahnya mempunyai bisnis hotel bintang 5 yang sangat mewah di Seoul, namun karena terpengaruh oleh istri barunya, ayah Yoongi menyerah kan tanggung jawabnya mengurus hotel ke ibu sambung Yoongi.
Sudah lama sekali ia tak pulang ke rumah besar itu, cukup lama ia berdiri di depan pintu nan mewah itu hingga membuka pintu di temuinya sosok laki-laki yang sangat ia rindukan namun terhalang hati yang tak terima dengan keadaan.
"Ternyata Kamu Masih ingat rumah Yoon" Sahut tuan min sambil berjalan untuk memeluk anaknya itu.
"Hemm bagaimana kabar Hyung? " Tanya Yoongi.
"Kau tak menanyakan kabar ayahmu ini hah, dasar berandal"
"Kau terlihat sehat, untuk apa aku menanyakan nya" Sahut Yoongi.
Sementara itu tiba-tiba ibu sambung Yoongi yang bernama minha datang dari dapur.
"Ternyata anak tampan ku yang gagah datang, kebetulan ibu memasak makanan kesukaanmu, ayo kita makan bersama" Ucap minha
"Aku pamit pergi appa, ku rasa Hyung tidak ada di rumah, aku akan ke busan, atasan ku yang baru sudah menunggu ku di sana, sampai kan salamku pada hyung"
"Biar eomma bawakan sedikit bekal untukmu yoon" Teriak minha.
"Aku tak berselera, berikan saja pada anj*ing - an*jingmu mereka lebih membutuhkan makanan itu"
Setelah berbicara seperti itu Yoongi langsung menaiki mobil jeepnya dan melaju meninggalkan rumah appanya.
Di sisi lain.
"Yeobo.. . kenapa Yoongi selalu bersikap seperti itu kepadaku" Ucap minha
"Dasar anak berandal itu, lain kali aku akan menghukum nya karena tak menghargaimu"
"Aku sedih yeobo, apa karena aku tak bisa menjadi ibu yang baik untuknya"
"Kau yang terbaik sayang, apa kau tak ke kantor? , bukannya sebentar lagi ada rapat pemegang saham yang baru dan pergantian CEO" Ucap tuan min.
"Aku sudah mengaturnya minggu depan, aku tak sabar akan menjadi presedir yang baru, terima kasih yeobo" Memeluk erat tuan min.
"Apapun yang membuatmu bahagia akan aku lakukan sayang"
Di balik itu han minha tersenyum penuh kemenangan karena bisa hampir bisa mengusai semua harta milik tuan min, jika rencananya berjalan mulus, ia akan menyingkirkan semua penghalang termasuk tuan min, Yoongi dan hyeonju selalu kakak laki-laki Yoongi.
Gumawo sudah membaca ceritaku 😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Destiny (Gea)
Romance"Aku tak mau bertemu denganmu lagi" "Tapi gea... " Ucap yoongi yang hendak mendekati gea namun di urungkannya. "Aku yang salah, seharusnya aku tak meresponmu kembali, nyatanya!! aku merasakan sakit untuk kedua kalinya" Balas gea dengan isakan tangi...