5. Mulai Deket

7 0 0
                                    

Happy reading...

----------------------

Kelas ber-ac itu kini telah diisi kembali oleh murid kelas 11. Badan mereka yang begitu panas dan berkeringat menjadi sejum karna berdiam di dalam kelas mereka yang memiliki ac.
Alura merenggangkan tubuh nya. Bel pergantian jam telah berbunyi 10 menit lalu, namun guru pelajaran selanjutnya-mtk, belum memasuki kelas. Jadi, aku memilih ngemil sembari menunggu guru.

"ALURA! "

"LURA LURA LURA! "

Alura terlonjak kaget, terlihat azha dan kania terburu buru ke arah nya. Alura memperhatikan mereka yang sedang mengatur napas. Dahi gadis yang sedang duduk itu berkerut. Mereka kenapa?

"Ada apa?" Tanya alura

"Duh sesak nafas gw! " keluh kania di angguki oleh azha. Alura masih menunggu mereka berbicara.

"Huft! Lura! Kata nahlah, lu dadah dadahan sama ketos ganteng?! Benarkah? " tanya kania cepat dengan satu tarikan napas. Dahi alura kmbali berkerut. Hah? Ketos ganteng?

"Maksudnya apa sih? " tanya aliran balik.

"Gini, lho, tadi kami denger nahlah cerita, kalau aku lambaiin tangan ke ketos SMA Briliant, cowok itu berdiri di lapangan Briliant.! " uhar azha lebih jelas. Sekarang alura faham, mungkin yang mereka maksud ada Andre. Tapi tunggu. Ketos?

"Oo" singkat Alura

"Kok oo doang sih! Lo emang dadah dadahan sama ketos ganteng itu ya?! Aluraaaa gw udah lama suka sama dia!. Nama nya Andre Ero Cristian, Ketos Briliant Internasional School yang terkenal ganteng, pintar, cool, ramah! Pokok nya perfect deh! Dan kenapa lo bisa semudah itu dadah dadahan sama dia? Kalian saling kenal? "

Penjelasan kania membuat kuping Alura hampir pecah. Bagaimana tidak?, ia menjelaskan sambil ngegas, apa gak pecah coba?. Namun, ada manfaat nya juga dikit buat Alura. Ia tau sedikit info bahwa Andre adalah ketos. Dan dia pintar, ganteng yaaa Alura akui dia ganteng. Dan Andre sudah terkenal hingga ke sekolah nya.

"Gw gak ken sama dia, gw cuma nggak sengaja perhatiin dia di lapangan. Dia dadah dadah ke gw, mungkin cuma basa basi, dan gw bales aja bentar! " jawab Alura enteng. Seperti tak ada kebohongan di dalam nya.

Melihat Alura yang menjawa dengan tenang. Membuat kania dan azha percaya

"Lo serius ra?"

"Hm"

"Huft, syukur deh, masih ada kesempatan gw buat deketin Andre, ketos Brilliant yang ganteng itu" senang kania

"Beda agama aja seneng" timpal azha, mambuat senyum kania luntur dalam sekejap. Alura yang mendengar nya tersenyum tipis.

"Biarin, urusan belakangan itu. Kapan lagi coba dapetin Andre. Beda ama dimas mah"

"Maksud lo apaan? " ngegas azha, yang notabene nya pacar sangat ketos.

"Hem, gw sebagai waketos merasa tidak terima" tambah alura.

"Eheheh, bercanda zhask sumpahh! "Ucap kania disertai cengiran. Tak lama, alura melihat pintu kelas terbuka dan guru matematika mereka masuk. Lah... Kirain jamkos. Guru nya telat 20 menit.

" tuh tuh sazah helga, duduk gih" setelah itu kania dan azha langsung duduk di tempat duduk masing masing. Begitu juga dengan murid murid yang lain.

╞═════𖠁𓃭𖠁═════╡

Jam 8 pagi, pada hri minggu. Anak anak ekskul basket sudah berkumpul di lapangan. Sudah menjadi rutinitas mereka, setiap hari minggu atau pulang sekolah. Mereka kan latihan.

Termasuk Alura, gadis itu sudah menganggap sebuah bola untuk latihan. 15 menit lalu ia masih semangat latihan, mendribel bola, memasukan boleh ke ring, dll. Namun sekarang, gadis itu tengah melamun, meskipun tangan nya masih bergerak mendribel bola ke lantai.

Brakk!

Sebuah bola terhempas dan mengenai  punggung Alura. Untung saja Alura tak terjatuh.

"Aw... DIMAS!" Pekik Alura saat menemukan pelaku nya. Dimas- ketos sekolah Al-Khawarizmi berdiri tak jauh dari Alura dengan cengiran tak berdosa nya.

"Lu bisa main basket nggak sih?! Sakit punggung gw! " pekik Alura kesal. Apalagi melihat wajah tak berdosa cowok itu. Ingin rasa nya dia melempar balik bola itu ke wajah dimas.

"Hehe, ya maaf. Lagian lu ngelamun sih" ucap dimas. Alura mengendus kesal. Lalu duduk di tempat, di depan ring basket, dengan kaki selonjoran. Dimas mendekat ke arah Alura, dan duduk di samping gadis itu. Tidak terlalu dekat karna ia harus menjaga perasaan  kekasih nya - azha. Dimas lelaki baik. Itu sebab nya banyak cewek yang iri pada azha.

"Lu kenapa bestie, hm? 15 menit lalu semangat aja perasaan" tanya Dimas. Alura hanya menghela nafas, lalu menggeleng. Gadis itu menunduk, menggoyang goyangkan kaki nya.

"Kita sahabatan sudah lama Raa. Gw tau gimana lo, masak lo nggak mau cerita ke gw." Bujuk Dimas. Memang benar, Dimas ada sahabat kecil Alura. Dimas kenal Alura terlebih dahulu sebelum azha dan hanya azha dan Alura lah yang dapat mencair kan sifat cuek Dimas. Dan beruntung nya mereka tak terjebak friendzone.

"Males lu ember! " canda Alura. Dimas berdecak kesal.

"Ember apaan gw?! Gw gak ember!. Gw janji kalau lo cerita, gw gak bakal kasih tau kesiapapun termasuk azha. Promise" ucapan Dimas terdengar tulus. Alura menatap Dimas, lalu mengangguk dan tersenyum.

"Nah gitu donk, kenapa sih bocil gw?" Dimas menyamankan posisi duduk nya dan siap mendengarkan cerita Alura. Alura memutar bola matanya nya. Sebenarnya ia tak suka di panggil bocil, ia sudah besar. Tapi itu adalah panggilan Dimas dari kecil untuk nya, jadi ya sudahlah. Asal kan hanya Dimas yang memanggilnya nya seperti itu.

"Gini, lo tau Andre Ero kan? Ketos Brilliant? "

"Tau lah, cewek satu sekolah ini ceritain dia, termasuk cewek gw" mendengar itu Alura terkekeh.

"Nah, gw lagi deket sama dia, dan belum ada yang tau kecuali lo nih. Kita sering chattan, atau ketemu buat belajar bareng.. " Alura memberi jeda sebentar.

".... Kayak nya gw suka sama dia, Dim"

Dimas yang hanya diam, akhirnya melotot tak percaya. Pertama, ini pertama kali nya Alura mengatakan suka pada seseorang. Kedua, cowok yang dia suka beda agama.

"Tunggu-tunggu cil, dia ketos Brilliant Internasional School, sekolah yang mayoritas non-muslim. Pasti donk dia non-muslim juga, am I right? " Alura mengangguk pasrah.

Dimas mengusap wajah nya. Lalu menghela nafas gusar. Tak percaya dengan apa yang alura katakan. Cinta Beda Agama? Tidak mungkin.

"Astagfirullah Alura gw tadi udah seneng denger lo akhirnya naksir cowok. Tapi kenapa harus besar agama sih? " lirih Dimas. Dana Alura hanya tersenyum kecut.

"Raa, gw tau ini bakal berat banget. Dan harus lo jauhin hubungan itu... " jeda Dimas.

"Tapi ini udah terjadi, gw maklumin ini yang pertama buat lo. Lo boleh jalanin, selagi dia hargai lo sebagai muslim. Tapi ingat, klo udah aneh aneh,  gw gak ngerestuin lo sama dia" tegas Dimas. Alura mengangguk pasrah. Tak pernah terbayangkan oleh Dimas, sahabat nya terjebak dalam cinta seperti ini.

"Jalanin aja ya?" Tanya gadis itu polos. Dimas mengangguk meyakinkan, mungkin ini bisa jadi yang baik untuk Alura. Tapi, jika benar benar salah, maka Dimas sendiri yang akan memisahkan mereka.

"Gw bahagia liat lu bahagia raa.. "

"Thank you dim, gw sayang banget sama lo, lo sahabat terbaik gw"

"Gw lebih sayang sama lo, cil"

---------------
Ahaq, Dimas sweet bangett. Beruntung yah alura?
Jangan lupa Voment yah
TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THOUSAND YEARSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang