My angel

560 30 3
                                    

Jinho seorang CEO perusahaan ternama di bidang teknologi, hidupnya damai tak ada yang berani menentang tindakan dan perkataannya. Tetapi, Jinho merasa bosan dengan kehidupan monoton ini.

Dulu, sebelum perusahaannya sebesar sekarang. Dia sendiri lah yang membasmi hama-hama menjijikan dengan tangannya. Dan itu memberikannya perasaan puas akan yang dilakukannya.

Sekarang. Dia bahkan tak menyentuh dunia itu lagi, karena pembersihan itu sangat merepotkan. Terlebih lagi ia memiliki segudang musuh yang terlihat dan tak terlihat. Jinho harus lebih hati-hati.

Hari demi hari dilewati dengan bertumpuk kertas, dan rasa bosan semakin menggrogoti.

Pada hari minggu yang indah ini Jinho berada di tempat kotor, tak sengaja kakinya menginjak tangan yang bersimbah darah. Jinho berdecih tak suka sepatunya kotor.

Yah, setidaknya haus ini sedikit hilang. Entah mengapa dimatanya semua nampak berbayang kemudian tubuhnya limbung dan gelap.

.

.

Membuka matanya perlahan tapi hanya cahaya remang yang terlihat dari lampu kecil di pojok ruangan. Hidung nya mencium bau tak sedap rasanya Jinho mau muntah. Ia tau bau ini berasal dari organ-organ yang tergeletak tak beraturan di lantai darah pun sudah ada yang menghitam, entah sudah berapa lama tak dibersihkan.

"Sudah bangun? Haloo,, selamat datang. Kita akan bersenang-senang mulai hari ini."

Suara yang mengintrupsi pendengaran Jinho begitu manis, segera dilirik dari mana berasalnya lantunan indah itu.

Walau remang dirinya melihat perempu-tidak, seorang laki-laki manis mengenakan pakaian bunny ketat ditubuhnya tak lupa bando telinga kelinci membuat paras nya makin cantik dan indah.

Si manis tersenyum, Jinho semakin terperangah. Cantik. Jinho mengulum senyumnya, sial dia ereksi hanya melihat bentuk tubuh si manis.

Si manis mendekat lalu tangannya yang memegang sebuah pisau didekatkan ke pipi Jinho hingga beberapa tetes darah terlihat keluar dari goresan itu.

"Namaku Yoo Hobin, aku adalah malaikat pencabut nyawa mu." Si manis tersenyum semakin lebar, ingin rasanya Jinho memperkosa si manis yang bernama Hobin ini. Sial, tangannya terikat di kursi yang didudukinya.

"Senang bertemu dengan mu, My Angel."

Suara serak nan berat terdengar keseluruh ruangan. Jinho tak menganggap ini karma dirinya. Kehidupannya terlalu sempurna bahkan kematiannya.

.

.

End.

24 Jun 2023

Hobin And Harem Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang