Tentang Dia, kepada Sang Empunya rasa.
Tentang rindu yang tak tau berpulang. Pergi mencari sang pemilik rasa, yang tak kenal balik padaku.***
Ku genggam kedua tangan. Hari dimana hujan turun deras, dan Aku yang masih terpaku meratapi rindu yang datang dikala hujan. Memandang luar jendela kafe tempat yang dulu Kita bersama.'Siapa itu? Apakah Ia sang pemilik Rindu ini?'
Bagaimana Aku bisa memikirkanmu terus sedangkan Kau entah kemana pergimu. Langin kini tak meneteskan airmatanya, Ku mulai merapikan peralatan lukisku dan beranjak pergi dari kafe. Daun-daun yang basah bekas hujan, udara segar bekas hujan, dan bau tanah basah. Apakah kau ingat saat itu? Ingatanku kembali pada masa dimana kita masih SMP. Dimana kita hujan-hujanan pulang sekolah. Aku rindu akan hal itu.
Ku susuri gang kecil dekat rumah kita. Rumahmu sudah tak seramai dulu. Aku ingin mengunjungi rumahmu sekali. Tapi Aku malu.
"Rania Safitri!"
Suaramu seperti nyata. Terdengar seperti ada yang memanggilku persis seperti suaramu. Apakah ini hayalanku? Tangan sangat itu memelukku. Apa ini? Aku terhanyut dalam tangisanku, Kau Putra telah pulang dari rantauan.
Aku menangis, hingga tak sadar kau menatapku dengan mata yang berair. Aku seperti mimpi. Apakah kita harus bercerita saat itu? Aku ingin semua orang tau cerita kita