Audrey

115 1 5
                                    

"Audreyy turun! Stefan dah dateng tuh, sini turun makan.. Audrey?? Audrey?!" Teriak mama sambil menyiapkan makanan.

"Gapapa tante, Stefan aja yang naik.." Kata Stefan sambil menyiapkan peralatan makan, Stefan pun naik tangga dan menuju ke kamar gw.

Gw masih tidur pules sambil berngigo. "#&@€.!$...audr..ey mc..."

Stefan pun menghampiri gw dengan menaruh kedua tanganya di kantong dan duduk di kasur samping gw. Dia berbisik di kuping gw "Kerja bagus.." dengan nada yang mengerikan. Stefan mengeset alarm yang berada di locker yang berada di samping tempat tidur gw. Stefan pun keluar dan alarm itu pun berbunyi. Gue pun loncat dari tempat tidur dan melihat jam "Anjiiirr gw tellattt lagiii!!". Gw langsung lari menuju pintu dan disitu Stefan berdiri dan memberi handuk.

"Thannkyouu!" Sahut gw sambil memberi jempol dan berkedip satu mata. "No problem sister.." balas stefan yang berkedip satu mata.

=setelah beberapa menit=

*di meja makan*

Gw turun dari tangga sambil mengaruk kepala. "Ehhh kamu setiap hari bangun telat bikin repot Stefann aja setiap harii.." kata Ayah sambil memotong lauk.

Gw cuman bisa berdiam diri aja dan duduk di meja makan samping Stefan dan adik gw. "Stefan kamu dapet ranking lagi ya di sekolah kemarin tante denger.." kata mama.

"Iya tante.."balas Steven sambil bersenyum. Gw menatatap nya dengan mata terbuka lebar dan mengigit bibirku.

"Emang kayak si Audrey.. bisa nya ngiler kalau liat mc si itu johhn johnn.. apa gitu.., Stefan gapapa apa anterin Audrey gini setiap hari? Stefan kan jadi keganggu.." kata Ayah.

"Gapapa lagi om.. Stefan juga kan lewat sini.. lagian kan.."balas Stefan dan melirik Ayah dengan senyum lebar. "Supaya pappi gak repot juga" lanjut Stefan dengan mata berkedip-kedip. "Pappiii~~" "Bayiikuu~~"bales ayah dengan jari yang menunjuk dengan bentuk panah cinta dan melepaskan di depan Stefan.

Melihat itu Stefan langsung malu dan membalas dengan tangan yang berbentuk hati. "Mulai lagi merekaa..." kata gw ke mama.

"Oii Stefan yuk pergi..." kata gw sambil mengambil tas di samping. "Mama.. Ayah.. Audrey pergi sekolah dulu yaa.." lanjut gw dan salim. "Stefan pergi dulu yaa tantee..om..."

Kami pun jalan keluar dari rumah dan menuju halte bus. Aku pun lari dari kejauhan dan berteriak sambil bersenyum "Chirstopherrr!!!"

Ada motor yang mengahampiriku dengan kecepatan tinggi saat aku berjalan. Gua pun menutup mata, motor ninja itu pun mengebel dengan cepat dan mengerem mendadak. Stefan mendorong ku dan memeluk ku saat aku berjatuh di daun denganya. Gw pun masih kaget dan tak mampu mengatakan apa pun. Setelah beberapa detik aku pun sadar ketika aku mendengar suara Stefan yang bertanya sambil membolak-balikan pipiku "Drey lo gapapa kan?? Lu gak luka kan??"

"Ha..? Ah.. gua gapapa..."kata gw sambil menatap matanya, sehabis gw lihat tangan kiri Stefan yang berdarah terbeset besi gw pun kaget dan langsung duduk dan bertanya "STEFANN!! Tangan lu kenapa?! Stefann sorry bangett lu gapapa kan?? Ayoo sekarang kita kerumah sakit.. ihhh ini semua gara-gara cowok gila itu! Gak liat apa?? Orang lagi jalan.." oceh ku selagi berdiri.

Cowok aneh itu juga terjatuh dari motor nya dengan helm nya masih terpakai. Chirstopher lari dengan cepat dan membantu Stefan berdiri.

"Stefan.. lukanya parah banget yuk udah kita obatin dulu supaya gak infeksi.. gw ke apotek dulu yaa.. tunggu gw di sini.." Oceh Christopher dan langsung lari ke apotek terdekat.

"Oii!! Lo gak liat apa gw lagi lewat gitu?! Lo liat gak tuh temen gw jadi luka gara-gara lu?? Jangan kenceng-kenceng makanya kalo naik motor! Ishh!" Teriak ku sambil menghampirinya yang masih terdidur dan ingin duduk itu.

Love BlossomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang