Review I

3.1K 259 61
                                    

Hargai karya author dengan cara menekan bintang and comment



- Destroyer Devil -

Nama ku Park Jennie, aku terlahir dari sepasang suami istri berdarah asli korea. Aku memiliki kakak kandung perempuan, namanya Park Jisoo. Aku lahir saat Jisoo berumur enam tahun. Jisoo sangat menyayangi ku, ibu ku bahkan pernah bilang ketika ibu melahirkan ku Jisoo begitu sangat antusias. Kami tumbuh dewasa bersama, kami bahkan sangat lengket seperti magnet, tidak dapat di pisahkan. Sungguh!

Jisoo sudah seperti ibu kedua bagi ku, dia benar-benar menyayangi ku lebih dari apapun dan siapapun. Ketimbang ibu ku, Jisoo selalu memberikan apapun yang ku inginkan. Seperti ketika aku ingin naik wahana ekstrem tetapi kedua orang tua kami tidak mengizinkannya karena itu bahaya, tetapi Jisoo melakukan segala cara hingga kami akhirnya bisa naik wahana itu dan akan di pukuli oleh ibu ketika dia tau kami keluar diam-diam.

Kami satu sekolahan, saat itu aku berumur limabelas tahun ketika Jisoo berubah sangat posesif pada ku. Karena ya, tuhan memberiku wajah yang cantik sehingga banyak para pria yang tertarik pada ku. Hey, kalian jangan meremeh Jisoo. Menurutku bahkan Jisoo lebih cantik dari ku, aku sangat suka lekukan indah di bibir mungilnya.

Suatu hari aku terkejut dengan apa yang Jisoo lakukan saat tahu bahwa aku memiliki pacar diam-diam. Kalian tahu apa yang dia lakukan? Dia menghajar pemuda itu dengan beberapa pukulan mematikannya. Kemudian keesokan harinya pemuda itu mengundurkan diri dari sekolahan. Entah ancaman apa yang Jisoo berikan pada pemuda malang itu. Sejak saat itu aku tidak mau lagi memiliki pacar.

Kami adalah keluarga yang harmonis, ayah ibu sangat menyayangi kami berdua begitupun kami berdua sangat menyayangi ayah dan ibu. Hingga suatu hari tepatnya saat ulang tahun ku yang ke tujuhbelas tahun, saat itu aku masih SMA. Tragedi pun terjadi.

Andai saja malam itu aku tidak meminta hal tersebut mungkin sampai saat ini aku masih bisa memeluk ibu. Ibu dan ayah mengalami kecelakaan dan merenggut nyawa ibu ku. Aku dan Jisoo sangat terpukul. Jisoo bahkan tak henti-hentinya menangis selama tujuh hari.

Aku merasa ibu tiada karena diri ku, andai saja malam itu aku tidak memintanya untuk membelikan ku boneka beruang yang aku inginkan maka semua ini tidak akan terjadi. Aku benci diri ku setelah saat itu.

Akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke negara lain untuk melanjutkan pendidikan disana. Awalnya Jisoo dan ayah melarang, tapi aku keras kepala hingga dengan berat hati ayah dan Jisoo mengizinkan ku untuk pergi.

New Zealand adalah tempat baru ku, dimana aku mendapatkan teman baru dan lingkungan baru. Aku tidak sendirian disana, ada bibi dan paman ku. Bertahun-tahun aku menempuh pendidikan dinegara itu. Hingga tak terasa sudah delapan tahun kemudian.

Sekarang umur ku sudah dua puluh enam tahun, aku bukan gadis lemah dan manja lagi. Aku kini sudah dewasa, lingkungan baru telah membuat ku berubah. Aku sangat suka tinggal disini. Namun aku juga sangat merindukan Korea, terlebih Jisoo dan ayah. Aku memutuskan untuk pulang ke korea.

Malam itu aku sudah mengepak seluruh barang-barang ku untuk berangkat besok ketika Jisoo menelepon bahwa dia akan segera menikah. Oh ya, tentu saja aku bahagia. Aku senang dan ingin berterimakasih pada pria yang sudah mencintai dan menjaga Jisoo dengan baik.

Aku tak sempat datang ke pertunangan nya karena ujian akhir semester ku, namun kali ini aku pasti akan datang ke acara pernikahannya. Aku tidak akan melewatkan kebahagiaan yang bersejarah untuk kakak ku.

Akhirnya siang itu aku melakukan penerbangan dan sampai di korea tengah malam. Aku sangat bisa pulang ke negara kelahiran ku setelah bertahun-tahun lamanya. Aku berharap semuanya akan baik-baik saja, aku berdoa semoga Jisoo dengan pasangannya akan bahagia. Begitupun aku suatu saat nanti.

Destroyer DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang