Langit begitu gelap hujan tak kunjung reda zean lelaki itu terduduk di halte bus penampilannya terlihat kacau serta luka luka di wajahnya
"Sialan" kesalnya memukul tiang besi di halte itu
Nafasnya tersengel-sengel ia menyandarkan tubuhnya pada tiang di halte itu
Zean memegang perutnya yang ternyata terdapat bekas tusukan di sana
Ia meringis sakit menekan kuat perutnya berharap darahnya berhenti mengalir namun usahanya itu sia sia darah itu tetap mengalir deras dari perutnya
"Bunda maafin zean" gumamnya sebelum kesadarannya hilang
Disisi lain terlihat seorang wanita dengan kemeja putih yang ia gulung sampai atas siku ia berjalan dengan di kawal oleh beberapa orang berpakaian hitam berjalan memasuki mobilnya
"Kita langsung pulang aja ya pa" ucap Shani ya gadis itu adalah Shani
"Baik non" ucap supir
Shani adalah seorang CEO di perusahaan Natio's group ia berusia 20 tahun ia pernah bertunangan dengan anak dari rekan bisnis orang tuanya namun ia memutuskan untuk mengakhiri hubungan itu karna merasa tidak cocok dengan lelaki itu
"Halo pak" ucap Shani
"..."
"Iya ini Shani udah di jalan mau pulang ko" ucap Shani
"..."
"Iya ini juga ga ngebut ko pak gio bawa mobilnya udah papah tenang aja oke" ucap Shani
"..."
"Iya pah see u" ucap Shani lalu mematikan telfon itu
Saat di tengah jalan Shani tak sengaja melihat seorang laki-laki yang berlumuran darah yang tergeletak di halte
"Pak minggir ke situ sebentar deh" ucap Shani
"Baik non" ucap pak gio
Shani turun dari mobil memakai payung lalu berjalan menghampiri zean yang sudah tak sadarkan diri
"Waduh non si masnya kenapa ya?" Tanya pak gio
"Ya mana Shani tau pak Kam dari tadi Shani sama bapak" ucap Shani
"Eh iya ya" ucap pak gio bingung
Shani hanya menggelengkan kepalanya
"Kita anter dia ke rumah sakit dulu pak" ucap Shani
"Baik non" ucap pak gio
Pak gio kemudian membawa zean ke dalam mobil kemudian mereka bergegas membawa zean ke rumah sakit
Sesampainya di rumah sakit zean segera di tangani oleh dokter
Setelah 1 jam kemudian akhirnya dokter keluar dari ruangan zean
"Gimana dok?" Tanya Shani
"Kondisi pasien sudah stabil untung saja langsung di bawa ke rumah sakit kalo telat sedikit mungkin pasien akan keritis karena kehilangan banyak darah" ucap dokter
"Makasih dok" ucap Shani
"Sama sama saya tinggal dulu permisi" ucap dokter
Shani segera memasuki ruang rawat zean
Shani duduk di bangku yang ada di samping Brankar zean Shani menatap zean cukup lama lalu ia tersenyum menatap zean
"Ganteng" ucapnya sambil tersenyum
Shani mengusap rambut zean lembut
"Ko bisa lo sampe kaya gini" ucap Shani
Tak berselang lama zean akhirnya siuman ia melihat ke sekitar dan orang yang pertama ia lihat adalah Shani